Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi gigitan nyamuk (pexels.com/Jimmy Chan)
ilustrasi gigitan nyamuk (pexels.com/Jimmy Chan)

Nyamuk, salah satu serangga kecil yang sering bikin kita kesal. Gigitan serangga terbang bukan hanya menimbulkan rasa gatal, tapi juga bisa membawa penyakit berbahaya seperti demam berdarah atau malaria. Menariknya, meski jumlah nyamuk banyak, tidak semuanya mengisap darah manusia.

Lantas, kenapa nyamuk mengisap darah dan apa tujuan di balik perilaku tersebut? Faktanya, hanya nyamuk betina yang melakukan ini. Alasannya pun berkaitan dengan kebutuhan biologisnya. Yuk, cari tahu fakta menariknya! Bisa jadi setelah ini makin paham kenapa kamu sering jadi sasaran.

Kenapa nyamuk mengisap darah?

Alasan nyamuk mengisap darah berkaitan erat dengan proses reproduksi. Menariknya, sebagaimana penjelasan sebelumnya, hanya nyamuk betina yang mengisap darah manusia dan hewan. Sementara itu, nyamuk jantan sama sekali tidak menggigit. Nyamuk jantan hanya mengonsumsi nektar bunga, getah tanaman, dan air untuk bertahan hidup.

Nyamuk betina membutuhkan darah karena di dalamnya terdapat kandungan protein, zat besi, dan asam amino yang sangat penting untuk perkembangan telur. Setelah kawin, nyamuk betina akan mencari "makanan spesial" berupa darah untuk memicu dan mendukung pembentukan telur. Satu kali mengisap darah bisa menghasilkan satu batch telur. Nah, dalam satu siklus hidupnya, seekor nyamuk betina bisa menghasilkan hingga 10 batch yang masing-masing berisi sekitar 200 telur.

Perilaku mengisap darah ini murni berkaitan dengan kelangsungan generasi berikutnya, bukan untuk kebutuhan bertahan hidup sehari-hari. Di luar waktu berburu darah, umumnya dilakukan saat pagi dan senja, nyamuk betina juga mengonsumsi nektar seperti nyamuk jantan. Jadi, bisa dibilang darah adalah “bahan bakar khusus” bagi serangga ini untuk berkembang biak, bukan hidup.

Bagaimana nyamuk menularkan penyakit ke manusia?

Editorial Team

Tonton lebih seru di