Ilustrasi laki-laki mengacungkan jempol (pexels.com/William Fortunato)
Selain menemukan alasan kenapa orang Eropa tinggi, Profesor Hatton juga mendapati bahwa tinggi badan orang Eropa, spesifik yang berjenis kelamin laki-laki, cenderung bertambah. Pertumbuhannya mencapai 11 sentimeter dalam kurun waktu 100 tahun alias seabad terakhir.
Studi yang dipublikasi dalam Economics and Human Biology tersebut melibatkan orang-orang dari 15 negara Eropa. Hasilnya, tinggi badan laki-laki Eropa pada 1870-an sekitar 167 cm, lalu seabad kemudian atau sekitar 1980-an bertambah menjadi 178 cm.
Mengapa studi tersebut hanya melibatkan laki-laki? Well, tujuannya untuk mempermudah pencarian data dari tinggi badan pada masa lampau. Pasalnya, catatan tentang tinggi badan laki-laki terekam jelas sebagai syarat pendaftaran militer pada masanya.
Hasil riset lain yang dipublikasi dalam jurnal eLife menunjukkan bahwa laki-laki Belanda menduduki peringkat teratas dengan rata-rata tinggi badan 182,5 cm. Sementara itu, perempuan Belanda berada di urutan kedua, di bawah Latvia dengan tinggi rata-rata 169,8 cm.
Sebaliknya, laki-laki Portugal memiliki rata-rata tinggi 172,9 cm yang menjadikannya terpendek di Uni Eropa. Adapun rata-rata tinggi perempuan terendah di Uni Eropa ada perempuan Malta, sekitar 160,8 cm, melansir rangkuman Euro News.
Kenapa orang Eropa tinggi dikaitkan erat dengan kualitas hidup mereka. Semoga di masa depan hal ini juga terjadi di seluruh benua, ya.