ilustrasi deforestasi (commons.wikimedia.org/Kamil Czaiński)
Kerusakan hutan bukan hanya mengubah hujan yang turun, tetapi juga mengganggu keseimbangan air yang selama ini menjaga iklim tetap stabil. Saat pepohonan hilang, hutan tidak bisa lagi menyimpan air dalam jumlah besar sehingga aliran air ke udara menurun drastis. Kondisi ini membuat atmosfer lebih kering dan hujan cenderung turun di tempat lain. Akibatnya, wilayah yang kehilangan hutan justru mengalami musim kering lebih panjang.
Ketika periode kering semakin sering, risiko kebakaran meningkat sehingga hutan yang tersisa ikut terancam. Proses ini membentuk lingkaran masalah yang sulit diputus karena semakin sedikit pohon, semakin sedikit pula uap air yang naik ke udara. Lingkaran ini membuat wilayah tropis rentan mengalami penurunan curah hujan yang lebih parah di masa depan. Jika tidak dihentikan, perubahan arah hujan bisa berdampak pada banyak sektor mulai dari kesehatan hingga makanan.
Kerusakan hutan membawa dampak yang lebih luas dari dugaan awal, termasuk perubahan arah hujan yang memengaruhi kehidupan sehari-hari banyak orang. Pemahaman yang lebih jelas soal hubungan antara hutan dan hujan bisa menjadi dasar untuk merumuskan langkah penyelamatan yang lebih efektif. Jika perubahan ini terus berlanjut, apakah kita siap menghadapi konsekuensinya?
Referensi:
"Study finds evidence that tropical deforestation stops the rain" World Economic Forum. Diakses pada Desember 2025
"How Does Forest Loss Affect Rainfall?" Climate Sustainability. Diakses pada Desember 2025
"The Effects of Deforestation" Climate Impact Partner. Diakses pada Desember 2025