Ketahuan Merundung Anak Lembu Laut, Apakah Lumba-lumba Agresif?

Siapa, sih, yang gak suka lumba-lumba? Mamalia cerdas dan lucu ini dikenal ramah terhadap manusia. Namun, di balik karismanya sebagai salah satu hewan laut paling populer, lumba-lumba punya sisi yang bisa dibilang cukup gelap.
Dalam studi yang dirilis jurnal PLOS One pada awal Januari 2024 lalu, tim peneliti mengungkap temuannya kalau lumba-lumba hidung botol suka menyerang anak lembu laut secara misterius di lepas pantai Belize selama 2 dekade terakhir. Hal ini pastinya mengundang banyak tanya. Pasalnya, lembu laut bukanlah makanan mereka. Lalu, kenapa lumba-lumba menyerang anak lembu laut? Apakah karena iseng? Atau apakah lumba-lumba agresif?
1. Lumba-lumba menabrak, menggigit, sampai memisahkan anak lembu laut dari induknya
Sebuah tim peneliti yang terdiri dari ahli kelautan internasional sudah mempelajari lumba-lumba hidung botol di lepas pantai Belize, Laut Karibia, selama 21 tahun. Sejak 1999—2020, tim berhasil mendokumentasikan sepuluh serangan lumba-lumba hidung botol terhadap anak lembu laut antillean. Dalam tiap kasus, lumba-lumbalah yang memulai interaksi agresif.
Bentuk serangan mereka bervariasi. Pada kasus 2018, tim mengamati sekelompok lumba-lumba hidung botol memisahkan anak lembu laut dari induknya, lalu si anak diserang dengan cara ditabrak dan digigit. Pada 2019, anak lembu laut betina tanpa induk ditemukan memiliki beberapa luka robek dan bekas gigitan lumba-lumba hidung botol saat diselamatkan tim peneliti, ungkap laman IFL Science.
Pemeriksaan terhadap beberapa anak lembu laut lain juga menunjukkan tanda-tanda jelas serangan lumba-lumba hidung botol. Bahkan, beberapa di antaranya mati sebelum sempat diselamatkan. Meski kematian ini gak bisa dipastikan sebagai dampak langsung dari serangan lumba-lumba hidung botol, temuan ini menunjukkan kalau kedua spesies ini lebih sering berinteraksi dari yang awalnya diperkirakan.