ilustrasi elang (flickr.com/Marcus Etiene Carvalho)
Bagi bangsa Yunani, elang adalah hewan suci milik Zeus. Di tangan Romawi, sosoknya menjelma menjadi Aquila, standar perang yang dikibarkan di medan laga sebagai simbol kekuasaan dan kejayaan. Para pengrajin menuangkan wujud elang dalam perunggu, mengukirnya dalam relief megah, hingga mencetaknya di koin kekaisaran.
Namun, di balik citra mulianya, elang juga menjadi alat hukuman yang mengerikan. Dalam mitologi Yunani, Prometheus mencuri api dan memberikannya kepada umat manusia yang menentang kehendak Zeus. Sebagai ganjaran, ia dirantai di tebing terpencil, dan setiap hari seekor elang raksasa datang mencabik-cabik hatinya dan memakan hati yang tumbuh kembali setiap malam.
Dari gurun Mesir hingga kuil Shinto, hewan dalam mitologi kuno bukan sekadar makhluk, melainkan bahasa simbol yang menyampaikan kekuatan, pelindung, dan pelajaran hidup. Seni menjadi medium abadi yang menjaga kisah-kisah ini tetap hidup yang menghubungkan masa lalu dengan imajinasi masa kini.
Referensi
"Animals in ancient Egypt". Diakses pada Agustus 2025. Reading Museum.
Representations of Animals on Greek and Roman Engraved Gems, 2018. doi.org/10.2307/j.ctv1nzfw6v.
"The Life of Animals in Japanese Art". Diakses pada Agustus 2025. National Gallery of Art.
"Animal Symbolism in Ancient Mythology: Understanding Cultural Meanings and How to Apply Them in Your Art". Diakses pada Agustus 2025. Vault Editions.