Mandela Effect, Memori Kolektif yang Menipu

Intinya sih...
- Mandela effect adalah fenomena ketika banyak orang percaya suatu peristiwa terjadi, padahal tidak.
- Efek ini bukan hanya tentang ingatan salah, tapi juga bagaimana otak menyusun ulang informasi berdasarkan asumsi dan pengaruh sosial.
- Para ilmuwan meyakini bahwa efek ini merupakan fenomena psikologis luas yang disebut false memory, di mana memori dalam otak dapat dibentuk oleh hal-hal yang tidak pernah terjadi.
Apa kamu pernah merasa yakin terhadap suatu informasi, tetapi ternyata hal tersebut berbeda dengan fakta yang terjadi sebenarnya? Mandela effect mengacu pada situasi ketika banyak orang percaya bahwa suatu peristiwa telah terjadi, namun nyatanya peristiwa itu tidak pernah terjadi. Contohnya ketika orang-orang salah dalam mengira buku anak-anak klasik berjudul “Beruang Berenstein” dan bukan judul yang sebenarnya, “Beruang Berenstain.” Ya, begitulah keanehan yang sering terjadi pada efek Mandela ini.
Mandela effect bukan hanya tentang ingatan yang salah, tapi tentang bagaimana otak kita menyusun ulang informasi berdasarkan asumsi, budaya populer, dan pengaruh sosial. Mungkin banyak yang mengaitkan efek ini dengan teori konspirasi, tetapi ilmuwan justru melihatnya sebagai bukti kompleksitas kognitif manusia. Lantas dari manakah mandela effect berasal? Mari kita telusuri definisi, pandangan psikologi, dan fenomena umum yang banyak terjadi di dunia.