Apa kamu pernah merasa yakin terhadap suatu informasi, tetapi ternyata hal tersebut berbeda dengan fakta yang terjadi sebenarnya? Mandela effect mengacu pada situasi ketika banyak orang percaya bahwa suatu peristiwa telah terjadi, namun nyatanya peristiwa itu tidak pernah terjadi. Contohnya ketika orang-orang salah dalam mengira buku anak-anak klasik berjudul “Beruang Berenstein” dan bukan judul yang sebenarnya, “Beruang Berenstain.” Ya, begitulah keanehan yang sering terjadi pada efek Mandela ini.
Mandela effect bukan hanya tentang ingatan yang salah, tapi tentang bagaimana otak kita menyusun ulang informasi berdasarkan asumsi, budaya populer, dan pengaruh sosial. Mungkin banyak yang mengaitkan efek ini dengan teori konspirasi, tetapi ilmuwan justru melihatnya sebagai bukti kompleksitas kognitif manusia. Lantas dari manakah mandela effect berasal? Mari kita telusuri definisi, pandangan psikologi, dan fenomena umum yang banyak terjadi di dunia.