Nuklir sering disebut sebagai sumber energi yang paling efisien dan ramah lingkungan, terutama karena mampu menghasilkan listrik dalam jumlah besar tanpa emisi karbon yang berarti. Dalam konteks krisis iklim yang semakin mendesak, teknologi ini digadang-gadang sebagai solusi jangka panjang untuk kebutuhan energi bersih dunia. Namun, di balik segala potensinya, nuklir tetap memicu kekhawatiran publik yang besar, mulai dari risiko kecelakaan sampai dengan isu limbah radioaktif yang sulit dikelola. Paradoks ini membuat posisi nuklir dalam peta energi global terasa ganjil karena sebenarnya dibutuhkan, tapi di sisi lain dijauhi.
Ketakutan masyarakat terhadap nuklir tidak lahir tanpa alasan, tetapi diperkuat oleh ketidaktahuan atau ingatan kolektif akan bencana. Di sinilah konflik muncul, apakah seharusnya kita memberi kesempatan pada teknologi ini untuk berkembang, atau justru menolak karena risiko yang melekat? Berikut lima penjelasan mengenai mengapa nuklir bisa jadi sumber energi terbersih tapi paling ditakuti.