Elang Filipina, elang endemik Filipina yang menjadi hewan nasional sejak 1995. (unsplash.com/Jomark Francis Velasco)
Elang Filipina, atau dikenal dengan nama Latin Pithecophaga jefferyi, merupakan elang endemik Filipina yang telah menjadi hewan nasional sejak 1995. Dalam bahasa Tagalog, Filipina, mereka diberi nama agila, haribon, dan banog. Elang ini hanya dapat dijumpai di empat pulau Filipina, yaitu pulau Leyte, Luzon, Mindanao, dan Samar, dengan populasi terbesar berada di pualu Mindanao.
Dikenal sebagai salah satu jenis elang terbesar di dunia, elang Filipina merupakan predator puncak dalam ekosistemnya. Saat pertama kali ditemukan, elang Filipina disebut elang pemakan monyet karena dianggap suka memangsa monyet berdasarkan laporan warga lokal. Namun, informasi tersebut tidak sepenuhnya benar karena elang ini dapat memangsa berbagai macam hewan, mulai dari tikus, kelelewar, hingga biawak.
Dilansir Mongabay, elang Filipina menghadapi ancaman serius akibat akibat masifnya perburuan liar. Populasinya terus menurun drastis dan diperkirakan jumlahnya saat ini hanya sekitar 392 pasang. Selain itu, kerusakan hutan akibat deforestasi menjadi ancaman jangka panjang bagi kelangsungan hidup burung predator ini.
Status hewan-hewan tersebut sebagai hewan nasional tidak mampu menghindari mereka dari berbagai hal yang mengancam populasinya. Oleh karenanya, ini menjadi tanggung jawab bersama untuk menjaga kelangsungan hidup mereka.