sepasang zebra berdiri bersisian (pixabay.com/adrianagois-13450900)
Menurut laman Science Alert, manusia sudah memburu kawanan kuda liar secara ekstrensif di dataran terbuka Eropa dan Asia sejak Zaman Paleolitikum atau Zaman Batu Tua. Karena aktivitas perburuan ini, lama kelamaan kuda bergerak ke arah timur meuju daerah semi-gurun di Asia Tengah. Sementara itu, kuda asli Amerika Utara sudah lebih dulu menghilang sekitar 8.000—10.000 tahun lalu.
Nenek moyang kuda domestik, kuda liar atau Equus ferus, pertama kali didomestikasi di sekitar stepa Eurasia bagian barat. Kawasan ini adalah tempat di mana bukti arkeologi paling awal tentang kuda peliharaan ditemukan. Awalnya, kuda dipelihara untuk dijadikan salah satu sumber makanan manusia. Lama kelamaan, manusia menyadari potensi kuda sebagai hewan yang memberikan begitu banyak manfaat.
Menurut laman ZME Science, sejak munculnya pertanian sekitar 12.000 tahun yang lalu, kuda sudah membuktikan kemampuannya sebagai alat transportasi hingga komunikasi dan peperangan. Oleh karena itu, umat manusia lebih terdorong menginvestasikan waktu dan tenaganya untuk mendomestikasi dan secara selektif membiakkan kuda yang jinak daripada coba menaklukkan zebra yang lebih agresif. Hal inilah yang membuat kuda jadi sosok yang penting dalam perkembangan peradaban manusia di bumi, dan zebra tetap hidup bebas dan damai di habitat aslinya.
Nah, sifat liar dan agresif zebra yang sudah dipupuk sejak dulu jadi alasan kenapa mereka gak bisa dijinakkan atau didomestikasi oleh manusia. Selain itu, manusia juga sudah punya kuda yang sangat reliabel dan penuh manfaat. Jadi, sudah gak ada alasan bagi manusia untuk coba mendomestikasi zebra. Semoga tulisan ini cukup menjawab rasa penasaranmu, ya!