5 Momen Kontroversial di Konvensi Nasional Demokrat Amerika Serikat

Pada hari pertama Konvensi Nasional Partai Demokrat 2024 di Chicago, yang berlangsung menjelang pemilu Amerika Serikat, terjadi kerusuhan antara polisi yang mengenakan perlengkapan antihuru-hara dengan pengunjuk rasa yang menentang dukungan AS terhadap Israel dalam perang yang sedang berlangsung di Gaza, Palestina.
Pada sore hari, Senin (19/08/2024), sekitar 100 orang menerobos gerbang keamanan hingga akhirnya terjadi aksi kekerasan yang dilakukan polisi. Diketahui, ada beberapa pengunjuk rasa yang ditangkap.
Dalam sejarahnya yang panjang, Konvensi Nasional Partai Demokrat memang tidak selalu berlangsung dengan baik. Bahkan konvensi ini diwarnai dengan bentuk perbedaan pendapat hingga kekerasan. Berikut ini kita akan membahas beberapa momen paling kontroversial di Konvensi Nasional Partai Demokrat AS.
1. Konvensi Nasional Partai Demokrat pertama diwarnai dengan kontroversi
Konvensi Nasional Partai Demokrat pertama kali diadakan pada 1832 di Baltimore, Maryland. Selama acara tersebut, organisasi politik baru yang bangkit dari sisa-sisa Partai Demokrat-Republik ini mengusungkan nama Andrew Jackson untuk masa jabatan keduanya sebagai calon presiden AS.
Andrew Jackson menjadi presiden sejak 1829 bersama John C Calhoun sebagai wakil presidennya. Namun, John C Calhoun tidak lagi disukai karena dukungannya terhadap Doktrin Pembatalan atau Nullification Doctrine, sebuah teori politik yang kontroversial, yang menyatakan bahwa negara bagian dapat "membatalkan" hukum federal apa pun yang tidak mereka (presiden AS) setujui.
Andrew Jackson dan para pendukungnya sangat menentang Doktrin Pembatalan ini. Di konvensi tersebut, para delegasi mengusung nama Martin Van Buren sebagai calon wakil presiden Andrew Jackson.
John C Calhoun akhirnya mengundurkan diri sebagai wakil presiden Andrew Jackson sehingga ia menjadi orang pertama yang mengundurkan diri dalam sejarah AS. John C Calhoun pun memilih menjadi senator AS untuk Carolina Selatan. Akibatnya, aspirasinya untuk mencalonkan diri menjadi kepala negara terus dijegal. Di sisi lain, reputasi Martin Van Buren dalam politik justru bersinar. Martin Van Buren akhirnya menjadi presiden AS kedelapan dan orang pertama yang lahir di Amerika Serikat.