Di rimba kehidupan liar, gajah sering digambarkan sebagai raksasa lembut yang tak hanya mengagumkan karena tubuhnya yang kuat, tetapi juga karena perannya yang krusial bagi kelestarian alam. Mereka menjadi arsitek ekosistem: menyebarkan biji tanaman ke berbagai penjuru, membuka jalur di hutan lebat yang kemudian digunakan satwa lain, bahkan menciptakan sumber air dengan menggali tanah kering. Namun di balik kebesaran itu, kisah gajah juga dipenuhi ancaman. Mulai dari perburuan gading, hilangnya hutan, hingga konflik yang tak terhindarkan dengan manusia.
Meski gelombang tantangan kian besar, masih ada wilayah-wilayah di dunia yang menjadi benteng terakhir keberlangsungan gajah. Di tempat-tempat ini, sejarah panjang hubungan manusia dan gajah membentuk budaya sekaligus strategi pelestarian yang unik. Mari menelusuri negara-negara dengan populasi gajah terbesar, memahami jejak sejarahnya, dan melihat upaya luar biasa yang dilakukan demi memastikan raksasa hutan ini tetap menginjakkan kaki di bumi untuk generasi mendatang.