Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi tambang (unsplash.com/Chris Münch)

Eksploitasi tambang sering dikaitkan dengan kerusakan lingkungan, degradasi ekosistem, dan krisis sosial di wilayah terdampak. Namun, tidak semua negara menempuh jalur serupa dalam mengelola sumber daya alamnya. Beberapa negara justru mampu membuktikan bahwa pertambangan bisa tetap berjalan seiring dengan pelestarian alam.

Melalui pendekatan sains dan teknologi, negara-negara ini berhasil menciptakan sistem yang transparan, berkelanjutan, dan minim dampak ekologis. Mereka tidak hanya mengejar nilai ekonomis dari hasil tambang, tetapi juga mempertimbangkan masa depan bumi dan generasi mendatang. Berikut lima negara yang mampu mengelola pertambangan tanpa merusak lingkungan.

1. Kanada menerapkan sistem audit lingkungan ketat

Kanada (unsplash.com/sebastiaan stam)

Kanada dikenal sebagai salah satu negara dengan standar pertambangan paling ketat di dunia. Pemerintah di sana mewajibkan perusahaan tambang untuk melakukan audit lingkungan secara berkala dan terbuka. Audit ini mengkaji dampak air, tanah, dan udara yang mungkin terpengaruh aktivitas tambang, serta menuntut adanya laporan transparan ke publik.

Selain itu, Kanada mengembangkan metode pemantauan berbasis sensor dan satelit untuk mendeteksi perubahan ekosistem secara real time. Pendekatan ilmiah ini memungkinkan identifikasi risiko sejak dini, sehingga potensi kerusakan bisa dicegah sebelum terjadi. Prinsip kehati-hatian menjadi fondasi dalam seluruh prosesnya.

2. Swedia menggabungkan teknologi hijau dan reklamasi lahan

Editorial Team

Tonton lebih seru di