Ilustrasi pangolins atau trenggiling yang kerap diperdagangkan secara ilegal (freepik.com/vladimircech)
Pangolin atau trenggiling dikenal sebagai satu-satunya mamalia bersisik di dunia. Hewan ini memakan semut dan rayap, menjadikannya pengendali alami populasi serangga. Tapi ironisnya, pangolin juga jadi mamalia yang paling sering diperdagangkan secara ilegal—berdasarkan pantauan portal resmi TRAFFIC (2022).
Permintaan tinggi terhadap daging dan sisiknya di beberapa negara Asia dan Afrika membuat populasi pangolin terus menyusut. Bahkan, menurut laporan IUCN terkini, delapan spesies pangolin masuk dalam kategori terancam hingga sangat terancam punah.
Pangolin seolah tak pernah memiliki kesempatan untuk bertahan. Padahal, mereka memainkan peran ekologis penting dan punya karakter unik yang seharusnya membuat kita kagum, bukan malah memburunya.
Melihat nasib hewan-hewan langka ini bukan cuma soal simpati, tapi aksi nyata. Kesadaran terhadap keberadaan mereka perlu dibarengi dengan dukungan pada kebijakan konservasi, edukasi publik, hingga pengawasan terhadap perdagangan ilegal satwa liar.
Dunia akan jauh lebih sepi—dan mungkin tak seimbang—tanpa makhluk-makhluk aneh, unik, dan misterius ini. Yuk, jadikan kepedulian terhadap fauna langka sebagai bagian dari gaya hidup dan kesadaran lingkungan kita sehari-hari.