ilustrasi otak (unsplash.com/Robina Weermeijer)
Otak bukanlah sebuah wadah statis dengan kapasitas terbatas seperti hard drive pada gawai kita. Sebaliknya, otak merupakan struktur yang sangat plastis dan fleksibel, sebuah konsep yang disebut neuroplastisitas. Mengutip dari Illinois Science Council, kemampuan ini memungkinkan otak untuk terus-menerus merombak dirinya sendiri berdasarkan pengalaman baru yang kita alami.
Unit dasar dari otak adalah sel saraf atau neuron, dan otak manusia diperkirakan memiliki sekitar 86 miliar neuron. Menurut Discover Magazine, neuron-neuron ini berkomunikasi satu sama lain melalui sinyal listrik dan kimia melintasi celah kecil yang disebut sinapsis. Para ilmuwan meyakini bahwa sinapsis inilah lokasi di mana proses belajar dan pembentukan memori terjadi.
Menariknya, satu memori tidak disimpan dalam satu sel otak tunggal. Setiap memori didistribusikan ke banyak neuron yang terhubung dalam sebuah pola atau jaringan yang disebut engram. Sebagai contoh, ingatan tentang pesta ulang tahun akan mengaktifkan jaringan neuron di berbagai area otak, seperti bagian visual untuk warna balon, pengecap untuk rasa kue, dan emosional untuk rasa senang, secara bersamaan.
Karena satu neuron dapat berpartisipasi dalam banyak jaringan memori yang berbeda, kapasitas penyimpanan otak menjadi sangat besar. Sistem jaringan ini juga membuat memori lebih tangguh; jika beberapa neuron rusak, memori tersebut mungkin masih bisa dipulihkan dari sisa jaringan. Inilah mengapa otak manusia tidak bisa penuh seperti memori HP yang statis dengan ruang penyimpanan terbatas.