Sengit, 11 Pemilu Paling Kontroversial dalam Sejarah Amerika Serikat

Terlepas dari pihak mana yang kamu dukung, kita semua mungkin sepakat kalau politik itu bengis. Momen politik kita saat ini sangatlah menyita waktu dan tidak dalam kondisi yang baik. Mengapa, sih? Ya, pemilu diwarnai dengan pertikaian, teori konspirasi, polarisasi politik ekstrem, meningkatnya otoritarianisme, pemujaan terhadap satu sosok, dan meyakini bahwa jika kandidat lain menang, bangsa akan celaka.
Kali ini, kita tidak membahas pemilu di Indonesia, tetapi Amerika Serikat. Sejak berdirinya Negara Amerika, para politisi, termasuk para pemimpin yang mungkin kamu kagumi lewat kelas sejarah, sebenarnya pernah terlibat dalam pertikaian yang cukup sengit, saling menuding, menyalahkan, memfitnah, kronisme, korupsi, dan segala macam skandal lainnya. Mungkinkah kekacauan ini sengaja dibuat oleh para kandidat?
Nah, dalam pemilihan presiden inilah, skandal-skandal dan cerita lama mulai terbongkar. Ada main belakang dengan Electoral College, negosiasi rahasia, hingga partai politik yang bahkan tidak bisa memutuskan satu calon pun. Berikut ini adalah pemilu paling kontroversial dalam sejarah Amerika Serikat.
1. 1800: Thomas Jefferson melawan John Adams, lalu Aaron Burr
Founding Fathers terkenal karena kebijaksanaan dan kedewasaannya. Namun, hal ini berubah menjadi pertengkaran sengit, saling menghina, dan mengklaim bahwa jika pihak lain yang menang, bangsa Amerika akan hancur. Ini ciri khas yang sangat familier dari sistem politik kita sekarang.
Pemilihan Presiden AS pada tahun 1800 mempertemukan Thomas Jefferson dari Partai Demokrat-Republik melawan Federalis Petahana John Adams. John Adams memfitnah Thomas Jefferson sebagai seorang revolusioner yang mencoba membangkitkan kembali Revolusi Perancis yang radikal di Amerika Serikat. Sementara itu, partai Thomas Jefferson, termasuk calon Wakil Presiden Aaron Burr, menyerang Partai Federalis pimpinan John Adams. Mereka mengatakan bahwa Partai Federalis merampas hak negara untuk kepentingan sendiri, sebagaimana dibuktikan dengan disahkannya Alien and Sedition Acts (Undang-Undang Alien dan Penghasutan) yang sangat kontroversial pada 1798, seperti yang dikutip National Archives.
Saat penghitungan suara, Thomas Jefferson dan wakilnya, Aaron Burr, memiliki hasil yang sama dalam Electoral College (perolehan ini terjadi sebelum calon presiden dan wakil presiden mencalonkan diri bersama). Ringkasnya, Presiden Petahana John Adams telah tersingkir karena kalah suara. Persaingan justru terjadi antara Thomas Jefferson dan calon wakil presiden dari penantang tersebut (Aaron Burr).
Alexander Hamilton dari Partai Federalis akhirnya menggalang partainya untuk Thomas Jefferson. Thomas Jefferson akhirnya memenangkan kursi kepresidenan. Langkah ini berkontribusi besar terhadap kemenangan Thomas Jefferson dari Aaron Burr.