potret badak dengan cula terpotong (istockphoto.com/leamus)
Dijelaskan science.org, cula badak terbuat dari keratin yang sama seperti kuku. Oleh karenanya, cula dapat dipotong tanpa menimbulkan rasa sakit dan pendarahan. Akan tetapi, potong cula bukanlah langkah yang minim risiko baik untuk badak maupun manusia.
Bagi badak, potong cula mungkin menyelamatkan mereka dari perburuan gelap. Namun, kehidupan sosial mereka dengan badak lain menjadi terganggu. Karena cula adalah senjata mereka untuk melindungi wilayah teritorial dan memikat badak betina. Dengan hilangnya cula, perilaku badak jantan maupun betina pun akan mengalami perubahan.
Seperti dijelaskan sebelumnya, potong badak perlu biaya yang fantastis. Hal ini menjadi risiko yang perlu dipikirkan oleh manusia. Karena potong cula harus dilakukan secara rutin setiap 18–24 bulan sekali akibat pertumbuhan cula yang semakin cepat pasca dipotong.
Berdasarkan langkah pemotongan cula badak yang dilakukan Afrika paparan, memang terbilang aman. Akan tetapi berbagai risiko yang ada dalam pelaksanaan prosedurnya tidak bisa diabaikan. Kendati demikian, apakah pemotongan cula menjadi satu-satunya cara untuk menyelamatkan perburuan gelap terhadap badak?