Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi terumbu karang (unsplash.com/Zunnoon Ahmed)

Intinya sih...

  • Terumbu karang terbesar di dunia ditemukan di Kepulauan Solomon, Israel, dengan keliling 183 meter dan usia 300-500 tahun.
  • Karang Pavona clavus ini merupakan surga bagi berbagai spesies laut, seperti ikan, kepiting, dan udang, serta memiliki warna yang menakjubkan.
  • Karang ini adalah organisme mandiri yang tumbuh tanpa gangguan polip dan belum pernah didokumentasikan sebelumnya.

Terumbu karang terbesar di dunia terlihat dari luar angkasa, ditemukan di perairan Kepulauan Solomon, Israel.

Dengan keliling 183 meter, organisme beraneka warna raksasa ini diperkirakan telah tumbuh selama 300 hingga 500 tahun, menurut laman The Guardian.

Surga bagi spesies laut

Karang yang luas ini ditemukan di wilayah Pasifik barat yang dikenal sebagai “segitiga karang” oleh para ilmuwan yang tergabung dalam tim National Geographic Pristine Seas selama ekspedisi ke Kepulauan Solomon.

Sebagian besar berwarna coklat, dengan sorotan warna kuning, biru, dan merah terang. Karang Pavona clavus merupakan surga bagi berbagai spesies laut termasuk ikan, kepiting dan udang.

"Tepat ketika kita berpikir tidak ada lagi yang bisa ditemukan di planet Bumi, kita menemukan karang besar yang terbuat dari hampir 1 miliar polip kecil, yang berdenyut dengan kehidupan dan warna," kata ahli ekologi laut Enric Sala.

Menurutnya ini adalah penemuan ilmiah yang signifikan, seperti menemukan pohon tertinggi di dunia. Namun, ada alasan untuk khawatir. Meskipun lokasinya terpencil, karang ini tidak aman dari pemanasan global dan ancaman manusia lainnya.

Ukuran karang

Tidak seperti terumbu karang, yang merupakan jaringan dari banyak koloni karang, ini adalah karang mandiri yang tumbuh tanpa gangguan polip yang berasal dari larva, menetap di dasar laut dan berkembang biak menjadi jutaan polip lain yang secara genetik identik selama berabad-abad.

Ketika tim pertama kali melihat organisme hidup, yang lebarnya 34 meter, panjang 32 meter dan tinggi lebih dari 5 meter, mereka mengira itu mungkin bangkai kapal. Kamera bawah air ekspedisi itu menyelam lebih dari 12 meter ke karang itu dan menemukan bahwa itu adalah Pavona clavus.

Meskipun ukurannya besar, karang ini belum pernah didokumentasikan dan nelayan setempat mungkin telah salah mengira itu sebagai batu besar selama bertahun-tahun.

Penemuan monumental

Ronnie Posala, pejabat perikanan di Kementerian Perikanan Kepulauan Solomon, mengatakan bahwa penemuan karang raksasa ini sangat monumental. 

"Penemuan ini menegaskan pentingnya laut kita, yang menopang masyarakat, tradisi, dan masa depan kita. Penemuan semacam ini mengingatkan kita akan tugas untuk menjaga keajaiban alam ini, tidak hanya karena nilai ekologisnya tetapi juga karena mata pencaharian dan identitas budaya yang diberikannya," ujarnya.

Sementara itu Eric Brown, ilmuwan karang untuk ekspedisi Pristine Seas, mengatakan terumbu karang dangkal di dekatnya rusak karena laut yang lebih hangat. Melihat karang besar yang sehat ini di perairan yang sedikit lebih dalam, akan menjadi secercah harapan.

Editorial Team