5 Fakta Ular Laut Perut Kuning, Racunnya Menyerang Sistem Saraf

- Ular laut perut kuning adalah spesies ular berbisa yang tersebar di perairan hampir seluruh dunia kecuali samudra Atlantik.
- Ular ini dapat beradaptasi di dalam air, memerlukan suhu minimal 16-18 derajat celcius, dan memiliki pola warna khas.
- Mereka berkembang biak ovovivipar, mengandalkan gerakan lambat untuk mencari mangsa, dan memiliki racun neurotoksin yang berbahaya bagi manusia.
Ular laut perut kuning (hydrophis platurus) adalah spesies ular berbisa dari subfamili hydrophiinae (ular laut). Ular laut perut kuning tersebar hampir ke perairan seluruh dunia kecuali samudra Atlantik. Persebarannya yakni di samudra: Hindia dan Pasifik, pantai timur Afrika dan pantai barat Amerika Tengah.
Ulat laut perut kuning melintasi perairan negara-negara seperti Australia, Selandia Baru, Malaysia, Indonesia, Myanmar, Filipina, Singapura, Mauritus, Jepang, Korea Selatan, Amerika Serikat, Kolombia, Kosta Rika, Uni Emirat Arab, Afrika Selatan, Tanzania, Somalia, Kepulauan Solomon, Samoa, Vanuatu dll.
Hydrophis secara harfiah berarti ‘ular air’ dalam bahasa Yunani kuno dan plauturus artinya ‘ekor pipih’. Lebih jelasnya, baca fakta ular laut perut kuning selengkapnya.
1.Perilaku khas ular laut perut kuning

Seperti namanya, ular perut kuning cenderung tinggal di air selama hidupnya. Perutnya dapat beradaptasi di dalam air dan pasokan pembuluh darah terdapat di kulitnya bertindak sebagai insang di dalam air. Ular ini dapat bergerak maju dan mundur.
Ular laut perut kuning memerlukan suhu minimal sektar 16-18 derajat celcius untuk bertahan hidup dan bersifat diurnal. Ular laut kuning terkadang terbawa ke perairan dangkal dekat pantai. Untuk berganti kulit, ular laut perut kuning membutuhkan waktu 2-3 minggu, jelas A-z-animals.
2. Ciri fisik ular laut perut kuning

Mereka memiliki pola dua warna yang khas yakni perut bagian bawah berwarna kuning dan punggung berwarna coklat. Tubur ular padat dan kepalanya sempit serta bagian atas tubuhnya bercorak hitam dan coklat kebiruan gelap.
Ekornya berbentuk dayung dilengkapi bintik-bintik atau garis-garis gelap. Sisiknya kecil, halus dan berbentuk heksagonal. Sisik kepalanya besar dan matanya yang besar memiliki iris berwarna hitam kebiruan. Panjang ular laut perut kuning maksimal mencapai 880 mm.
3. Sistem reproduksinya

Animalia.bio melansir, Saat suhu air laut hangat, ular laut perut kuning cenderung berkembang baik sepanjang tahun. Masa kehamilan sekitar 6 bulan dan mereka adalah ovovivipar di mana betina melahirkan 2-6 anak.
Bayi yang baru lahir berukuran sekitar 200-250 mm. Ular betina melahirkan anak di kolom pasang surut. Kamatangan seksual bukan berdasarkan bertambahnya umur, melainkan dari ukurannya. Panjang 500 mm untuk jantan dan 600 mm untuk betina.
4. Pola makannya

Waikikiaquarium menyebut, ular laut perut kuning kadang hanyut mengikuti arus di permukaan. Ini adalah salah satu langka untuk mengincar ikan. Ikan berkumpul di bawah ular karena mereka mengira bahwa ular tersebut adalah kayu gelondongan yang mengapung.
Ular laut perut kuning mengandalkan pergerakan yang lambat dan sembunyi-sembunyi untuk mengincar mangsa. Ular ini suka memakan langsung gerombolan ikan kecil daripada satu ikan. Ikan yang dimakan adalah teri, damselfish dan lemadang.
Racun yang kuat dikeluarkan dengan cara menyuntik mangsanya untuk melumpuhkan mangsa dengan cepat sehingga tidak bisa lagi melarikan diri. Mereka juga memakan cephalopoda selain ikan. Ular akan menghentikan pencarian mangsa ketika suhu laut sekitar 16-18 derajat celcius.
5. Berbahaya bagi manusia

Bagi manusia, harus berhati-hati terhadap ular ini jika ditemukan di pesisir pantai, permukaan laut serta perairan dalam. Ular laut perut kuning memiliki neurotoksin yang dapat merusak sistem saraf korbannya. Dalam kasus yang parah, racunnya dapat menyebabkan kelumpuhan sebagian atau seluruhnya, serangan jantung dan gagal ginjal.
Ular laut perut kuning tidak baik untuk dipegang karena mereka akan langsung menggigit. Penawar racun dari ular laut perut kuning dibuat oleh Commonwealth Serum Laboratories Ltd dari Melbourne, Australia. Jika tidak tersedia, ada alternatif lain yakni menggunakan antibisa polivalen.
Ular laut perut kuning tidak memiliki predator yang banyak. Para peneliti memperkirakan predatornya adalah ikan berukuran besar dan burung laut. Diketahui ikan buntal dan anjing laut macan tutul membunuh dan mengunyah ular laut perut kuning, meskipun akhirnya dimuntahkan oleh mereka.