Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
spesies ular kayu yang ditemukan di India bernama Xylophis chenkaruppan
spesies ular kayu yang ditemukan di India bernama Xylophis chenkaruppan (commons.wikimedia.org/Davidvraju)

Intinya sih...

  • Sepanjang 2025, peneliti dunia berhasil mengidentifikasi berbagai spesies fauna baru dari darat hingga laut. Ada ngengat, ikan, mamalia, reptil, amfibi, sampai araknida.

  • Penemuan ini mencakup spesies yang benar-benar baru maupun hasil identifikasi ulang. Mereka ditemukan di India, Afrika, Amerika, Asia Tenggara, hingga Samudra Pasifik.

  • Temuan tersebut menegaskan bahwa keanekaragaman hayati Bumi masih sangat kaya. Ini juga menunjukkan bahwa pentingnya riset dan perlindungan ekosistem alami ke depan demi ilmu pengetahuan global berkelanjutan.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Setiap tahun, manusia selalu menemukan sesuatu yang baru dalam ilmu pengetahuan, termasuk urusan biologi. Nah, salah satu cabang ilmu biologi yang terus mengalami perubahan maupun penemuan yang mengejutkan peneliti dan banyak orang adalah zoologi alias dunia fauna. Seperti tahun-tahun sebelumnya, sepanjang 2025 ini peneliti di seluruh dunia berhasil mengidentifikasi banyak spesies hewan baru.

Ada yang diidentifikasi atas dasar pemisahan takson dari spesies sebelumnya dan ada pula spesies yang benar-benar baru ditemukan. Kamu pasti penasaran, kan, fauna apa saja yang baru ditemukan pada 2025 ini? Untuk tahu jawabannya, yuk, simak pembahasan di bawah ini sampai tuntas!

1. Topiris thunbergella

Topiris thunbergella merupakan spesies ngengat yang diberi nama dari Greta Thunberg, aktivis iklim kenamaan asal Swedia. (dok. Mark Sterling/National History Museum)

Tahun 2025 ini bisa dibilang tahunnya serangga karena peneliti di seluruh dunia setidaknya berhasil mengidentifikasi 81 spesies baru, paling banyak dibandingkan kelompok hewan lain. Nah, salah satu di antaranya adalah seekor ngengat bernama Topiris thunbergella. Uniknya, nama ilmiah dari spesies ngengat baru ini adalah atribusi untuk Greta Thunberg, aktivis iklim asal Swedia, dilansir National History Museum. Spesies ini pertama kali diumumkan pada Maret 2025 silam.

2. Deltocyathus zoemetallicus

sosok karang laut Deltocyathus zoemetallicus dengan bentuk unik (dok. Zoological Journal, Oxford University)

Tak hanya di daratan, 2025 ini kita juga menemukan banyak spesies hewan di laut, bahkan di titik terdalam Bumi. Yang paling menarik salah satu Deltocyathus zoemetallicus, sosok terumbu karang yang ditemukan sekitar November 2025 di Clarion-Clipperton Zone, Samudra Pasifik, pada kedalaman 5 ribu meter di bawah permukaan laut, dilansir National History Museum. Perlu diingat kalau karang itu digolongkan sebagai hewan dan spesies yang satu ini punya penampilan putih pucat dengan bagian pinggir yang mirip seperti kipas.

3. Suckermouthed minnow

spesimen ikan Supradiscus varidiscus yang baru ditemukan (bioone.org)

Masih dari dunia air, kali ini ada spesies ikan air tawar baru yang berhasil diidentifikasi di Vietnam bernama suckermouthed minnow (Supradiscus varidiscus). Uniknya, spesimen dari ikan ini sebenarnya sudah ditemukan sejak 25 tahun yang lalu, tapi baru benar-benar diidentifikasi pada tahun ini, dilansir Discover Wildlife. Spesimen yang masih hidup juga ditemukan di Vietnam, tepatnya di sekitar pegunungan sekitar September 2025.

4. Marmosa chachapoya

sosok Marmosa chachapoya yang baru diidentifikasi (dok. Pedro Peloso)

Kita juga berhasil mengidentifikasi beberapa spesies mamalia tahun ini, salah satunya Marmosa chachapoya. Discover Wildlife melansir kalau spesies oposum tikus ini ditemukan di Parque Nacional Rio Abiseo, Andes Peru bagian utara. Mereka punya ukuran yang sangat mungil, yakni tubuh 10,7 cm, ekor 16 cm, dan bobot 21 gram. Nama ilmiah oposum ini diambil dari nama suku penduduk sekitar Peru Andes, Chachapoya, yang dulu pernah tinggal di sana sebelum musnah akibat kolonialisme dan penyakit.

5. Paretroplus risengi

potret Paretroplus kieneri yang berkerabat dengan Paretroplus risengi (commons.wikimedia.org/Tino Strauss)

Paretroplus risengi adalah spesies ikan yang baru ditemukan di Madagaskar, Afrika, yang juga baru diidentifikasi pada 2025 ini. Dilansir Phys, sebenarnya spesimen pertama sudah ditemukan sejak 1994, tetapi proses identifikasinya baru rampung tahun ini. Sekilas, Paretroplus risengi terlihat seperti ikan nila, tetapi ikan ini punya pola warna yang unik, termasuk garis hitam yang khas dan bentuk sirip yang melebar.

6. Mastigoproctus spinifemoratus

sosok araknida yang baru ditemukan tahun ini (dok. Daniel Castro-Pereira, dkk.)

Mastigoproctus spinifemoratus adalah spesies araknida (serangga berkaki delapan) yang baru ditemukan sekitar awal 2025. Dilansir Discover Wildlife, hewan yang satu ini tergolong sebagai kalajengking cambuk raksasa yang uniknya ditemukan dalam koleksi milik California Academy of Sciences. Akan tetapi, spesimen yang diteliti itu sebenarnya berasal dari wilayah Nuevo León dan Tamaulipas, Meksiko, yang terdiri atas 1 jantan dewasa dan 2 araknida muda.

7. Xylophis chenkaruppan

spesies ular kayu yang ditemukan di India bernama Xylophis chenkaruppan (commons.wikimedia.org/Davidvraju)

Dunia reptil juga tak luput dari perhatian dan menghasilkan beberapa penemuan spesies baru pada 2025 ini, termasuk sosok ular bernama Xylophis chenkaruppan. Dilansir National History Museum, ular berwarna merah dan hitam ini ditemukan di wilayah barat Ghats, India. Lebih spesifik lagi, mereka turut ditemukan di sekitar Vellarimala dan Kurichyarmala, Wayanad, Kerala. Ular yang satu ini masuk dalam genus Xylophis alias kelompok ular kayu yang memang ular endemik wilayah India.

8. Nectophrynoides luhomeroensis

potret Nectophrynoides tornieri yang masih berkerabat dengan Nectophrynoides luhomeroensis (commons.wikimedia.org/John Lyakurwa)

Nectophrynoides luhomeroensis adalah sosok katak pohon yang baru ditemukan sekitar akhir 2025. National History Museum melansir kalau amfibi yang satu ini berhasil diidentifikasi di sekitar Tanzania bagian timur, Afrika Timur. Penamaan spesies ini dibantu oleh Dr. Simon Loader yang juga berpesan kalau penemuan Nectophrynoides luhomeroensis beserta dua spesies lain itu jadi tanda kekayaan ekosistem hutan yang ada di Afrika Timur sehingga harus dijaga dengan sepenuh hati.

Tentunya, masih ada banyak spesies hewan lain yang ditemukan sepanjang 2025 ini. Delapan spesies yang ada di atas hanya sebagian kecil yang mewakili banyaknya hewan baru yang umat manusia berhasil identifikasi. Keberadaan mereka seolah menjadi sinyal kalau di dunia modern yang serbacepat dan canggih seperti sekarang ini, ternyata masih ada ruang bagi manusia untuk menemukan berbagai spesies hewan baru di tempat-tempat yang masih asri. Kira-kira fauna apa saja yang akan kita temukan 2026 mendatang, ya?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorYudha ‎