4 Faktor Penyebab Gempa Bumi secara Umum, Segera Berlindung

Sebagai sebuah negara kepulauan, Indonesia sering "dikunjungi" oleh berbagai bencana alam. Salah satu yang paling sering adalah gempa bumi! Bahkan, menurut data dari BMKG pada 2020 lalu, lebih dari 8.000 gempa bumi terjadi di Tanah Air. Terkait faktor lokasinya, Indonesia sering diguncang oleh gempa, karena:
- Diapit oleh tiga lempeng tektonik, yaitu lempeng Eurasia, Australia, dan Pasifik
- Tekanan dari pergerakan lempeng
- Berada dalam "Lingkaran Api Pasifik" atau Ring of Fire
Mengenal gempa bumi dapat membantu sebuah negara untuk mengantisipasi bencana dan mengatur tata letak agar rakyat terhindar dari bencana. Jadi, berdasarkan faktornya, inilah empat jenis gempa bumi yang paling sering terjadi.
Gempa yang dibedakan berdasarkan gelombang, lokasi, dan kedalaman
Sebelum mempelajari empat faktor penyebab gempa bumi yang utama, kamu harus tahu bahwa gempa bumi dapat terbagi menjadi tiga kategori, yaitu gelombang, lokasi, dan kedalamannya.
Berdasarkan gelombang, gempa bumi dapat dibagi menjadi dua:
- Primer: gelombang dari pusat gempa atau hiposentrum dengan kecepatan hingga 7-14 km per detik.
- Sekunder: gelombang dari hiposentrum lebih lambat berkecepatan 4-7 kilometer per detik. Gelombang sekunder juga disebut "susulan", terjadi setelah gelombang pertama yang lebih kuat.
Lalu, berdasarkan lokasinya, gempa bisa terbagi menjadi dua juga:
- Darat: gempa yang terjadi di darat karena munculnya lipatan atau patahan.
- Laut: gempa yang terjadi karena lipatan atau patahan di dasar laut. Gempa ini berpotensi memicu tsunami karena menyebabkan perbedaan tekanan pasca gempa, sehingga air laut naik.
Yang terakhir, berdasarkan kedalaman, gempa bisa dibagi menjadi tiga:
- Dalam: hiposentrum terletak 300 kilometer di bawah bumi. Tidak berbahaya dan hanya terdeteksi oleh pengukur gempa atau seismograf.
- Menengah: hiposentrum terletak 60-300 kilometer dari permukaan. Getaran sedikit terasa dan dapat menyebabkan kerusakan ringan.
- Dangkal: hiposentrum terletak kurang dari 60 kilometer dari permukaan. Getaran amat terasa dan dapat menyebabkan kerusakan hebat.