ilustrasi cheetah (unsplash.com/David Groves)
Banyak hewan yang terdampak perubahan iklim, salah satunya adalah cheetah. Melansir GVI, kenaikan suhu akibat pemanasan global bisa memengaruhi kemampuan cheetah untuk bereproduksi. Bahkan, bisa menurunkan kadar testosteron pada cheetah jantan!
Tak pelak, jumlah cheetah di habitat aslinya terus menurun. Untuk menjaga agar populasinya tetap stabil dan terhindar dari kepunahan, sebagian cheetah dipindahkan ke penangkaran.
Selain itu, perubahan iklim berdampak pada berkurangnya jumlah bambu di habitat alami panda raksasa (Ailuropoda melanoleuca). Padahal, bambu merupakan makanan pokok sekaligus tempat untuk berlindung bagi hewan berwarna hitam-putih itu.
Perubahan iklim berdampak lebih parah pada penyu hijau dan beruang kutub. Jenis kelamin bayi penyu bergantung pada suhu pasir tempat telur-telurnya diletakkan. Peningkatan suhu membuat lebih banyak penyu betina yang menetas. Alhasil, semakin sedikit pasangan kawin bagi penyu betina dan bisa memengaruhi populasi penyu di masa depan.
Di sisi lain, perubahan iklim dan pemanasan global mengurangi jumlah es di Arktik. Ketika jumlah es berkurang, beruang kutub akan kesulitan mencari makanan dan membuat habitatnya mengecil.
Kebun binatang bisa menjadi tempat hewan berlindung dari perubahan iklim dan cuaca ekstrem di alam liar. Sayangnya, tidak semua kebun binatang bisa meniru habitat asli hewan dengan kemiripan yang sama persis. Itu adalah tantangan terbesarnya.