perpaduan warna aurora merah dan hijau yang menawan (commons.wikimedia.org/Arctic light - Frank Olsen)
Selain ketinggian saat partikel Matahari mencapai atmosfer dan jenis gas yang ditabrak, intensitas cahaya Matahari turut memengaruhi apa warna aurora yang akan terlihat. Khusus bagi warna merah, ada hal spesial yang akan terjadi ketika terjadi aktivitas Matahari secara intens.
Dilansir Aurora Nights, saat hal tersebut terjadi, warna merah yang dihasilkan akan terlihat jadi lebih cerah. Intensitas cahaya aurora merah itu juga akan semakin terlihat kalau partikel Matahari yang menabrak atmosfer turut mengenai gas nitrogen pada ketinggian yang sesuai. Hal yang serupa juga terjadi pada aurora berwarna hijau, tetapi kalau ada gas nitrogen yang tertabrak partikel Matahari di ketinggian yang sesuai, maka warnanya akan jadi agak pirus (turquoise) yang menyatu dengan hijau cerah.
Oh iya, sebenarnya ada alasan lain perihal kenapa aurora dengan warna hijau paling sering muncul ketimbang warna lain, termasuk merah. Ini ada kaitannya dengan mata manusia yang lebih sensitif pada rona warna hijau sehingga kalau aurora berwarna hijau muncul dengan intensitas cahaya serendah apa pun, kita masih bisa melihatnya. Hal tersebut tidak dapat terjadi pada rona warna lain yang menyebabkan warna seperti merah, biru, dan ungu hanya terlihat pada momen-momen tertentu saja.
Keren banget, kan, fenomena langit yang satu ini? Dari proses terbentuknya saja sudah terlihat kalau aurora itu layaknya sebuah “berkah” kosmik yang diberikan Matahari kepada kita selaku penghuni Bumi. Uniknya, ada berbagai cerita rakyat di masa lalu yang berkaitan dengan aurora, lho. Kita bahas di waktu yang lain, ya!