unta baktria (pexels.com/Wayne Jackson)
Unta arab dan unta baktria juga bisa dibedakan dari bulunya. Unta baktria domestik memiliki bulu yang tebal. Dilansir National Geographic, unta baktria ini hidup di gurun berbatu di Asia Tengah dan Asia Timur. Suhu di tempat-tempat tersebut bisa menjadi sangat panas, lebih dari 100°F di musim panas. Namun, suhu juga bisa turun hingga -20°F di musim dingin.
Oleh karena itu, unta baktria telah mengembangkan adaptasi khusus untuk memungkinkan mereka bertahan hidup di lingkungan yang ekstrem. Salah satunya adalah bulu tebal dan lebat yang melindungi unta baktria saat musim dingin. Bulu tersebut akan rontok saat musim berganti dan suhu meningkat.
Di sisi lain, unta baktria liar memiliki tubuh lebih ramping dengan punuk yang lebih kecil. Unta baktria liar juga memiliki lebih sedikit bulu dibandingkan unta baktria domestik, mengutip laman San Diego Zoo Wildlife Alliance.
Baik unta arab maupun unta baktria juga sama-sama punya keunikan, nih. Unta jarang berkeringat sehingga membantu mereka menyimpan cairan untuk jangka waktu yang lama. Selain itu, lubang hidung unta bisa menutup sehingga pasir tidak masuk ke hidung.
Unta juga memiliki alis yang lebat dan dua baris bulu mata panjang yang melindungi mata dari pasir dan kotoran. Telapak kaki yang besar dan tebal membantu unta untuk berjalan di pasir gurun dan jalan yang berbatu kasar. Bentuk adaptasi lainnya yaitu unta memiliki bibir yang tebal dan kuat sehingga memungkinkan hewan ini memakan tanaman keras dan berduri, seperti kaktus.
Cara mudah untuk membedakan unta arab dan unta baktria adalah dengan melihat ciri fisiknya. Unta arab memiliki satu punuk, sedangkan unta baktria memiliki dua punuk. Namun, tubuh unta arab dan unta baktria sama-sama punya adaptasi yang luar biasa untuk membantu mereka hidup di lingkungan panas dan gersang.