Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi tata surya mengorbit Matahari (pixabay.com/Wikilmages)

Setiap planet di tata surya memiliki orbit yang memutari matahari. Orbit ini bentuknya tidak lingkaran penuh sehingga jaraknya bisa bervariasi setiap waktu. Ada kalanya planet berada di titik terdekatnya dengan matahari. Fase ini disebut sebagai perihelion

Memang akan sedekat apa jarak bumi dengan matahari ketika mengalami perihelion? Apakah hal tersebut lantas menyebabkan peningkatan suhu? Yuk, kita cari tahu sama-sama melalui uraian ini!

Apa itu perihelion?

Dilansir Space, perihelion merupakan peristiwa ketika planet berada di orbit yang mengitari dan berada di titik terdekat dengan bintangnya. Dalam hal ini, perihelion bisa terjadi pada bumi ke matahari atau planet lainnya. 

Perihelion sendiri berasal dari bahasa Yunani peri yang berarti 'sekeliling' dan helios artinya 'matahari'. Peristiwa ini biasanya terjadi sekitar 2 minggu setelah titik balik terjauh matahari Desember. 

Pada 2023, peristiwa ini diperkirakan akan terjadi pada 4 Januari. Ketika mengalami fase perihelion, bumi akan berjarak 91.403.034 mil atau sekitar 147.098.924,35 km dari inti matahari, melansir Almanac.

Waktu terjadinya peristiwa perihelion ini tidak selalu sama setiap tahunnya. Pergeseran tanggal sangat mungkin terjadi karena waktu pada kalender tidak sama dengan waktu orbit bumi. 

Pada 1246, titik balik matahari Desember bertepatan dengan perihelion bumi. Sejak saat itu, tanggal perihelion dan aphelion telah bergeser satu hari setiap 58 tahun. Bukan hanya jangka lama, perbedaan tanggal dua hari dari satu tahun ke tahun lainnya, melansir Time and Date.

Mengapa perihelion terjadi?

Editorial Team

Tonton lebih seru di