ilustrasi model oksigen (O2) (commons.wikimedia.org/Christinelmiller)
Seperti yang kita tahu, oksigen adalah bagian yang amat penting bagi semua kehidupan di Bumi. Namun, awal mula terciptanya oksigen justru menyebabkan kepunahan massal pertama dalam sejarah Bumi, lho. Dikenal sebagai Peristiwa Oksigenasi Besar atau Great Oxygenation Event (GOE), satu elemen sederhana ini ternyata pernah mengubah keadaan Bumi kita.
Sekitar 3 miliar tahun yang lalu, atmosfer Bumi memiliki 0,03 persen dari tingkat oksigen saat ini, sebagaimana yang dikutip The New York Times. Namun, setengah miliar tahun kemudian, oksigen mengendap di atmosfer. Salah satu teori terkemuka menyatakan bahwa Cyanobacteria, salah satu organisme prokariotik paling awal di Bumi, telah berevolusi untuk melakukan fotosintesis.
Saat Cyanobacteria mengeluarkan oksigen sebagai kotorannya, kadar oksigen meningkat secara perlahan. Saat Cyanobacteria ini mati, oksigen bereaksi dengan karbonnya. Jadi, oksigen tertinggal di atmosfer karena beberapa bahan organik dari Cyanobacteria yang mati justru tenggelam ke dasar laut. Adapun, oksigen tidak dapat bereaksi dengannya. Itu sebabnya, oksigen terperangkap di atmosfer. Ditambah lagi, jumlah Cyanobacteria sangat melimpah sebelum terjadinya GOE.
Bukti menunjukkan adanya penurunan organisme terbesar selama peristiwa kepunahan sejarah Bumi ini. Hal ini diduga disebabkan oleh meningkatnya oksigen yang bersifat racun dan adanya kelaparan akibat perubahan nutrisi. Sayangnya, menurut jurnal yang diterbitkan oleh Palaeontology, yang berjudul "Cyanobacteria and the Great Oxidation Event: evidence from genes and fossils" (2015), catatan fosil yang ditemukan tidak merata dan hanya memberikan gambaran sekilas tentang sejarah prokariota awal ini.