Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi Mosasaurus (youtube.com/Jurassic World)

Bayangkan lagi berenang di laut, tiba-tiba melintas makhluk raksasa di atas kepala, seekor predator laut purba dengan gigi setajam pisau dan rahang yang cukup kuat untuk meremukkan tulang dalam sekali gigitan. Jika kamu berpikir hiu modern atau orca adalah puncak rantai makanan di laut, tunggu sampai kamu mengenal para monster laut dari zaman prasejarah. Mereka jauh lebih besar, lebih cepat, dan lebih ganas dibanding predator laut modern saat ini.

Dari reptil laut yang bisa menyergap mangsa dari kejauhan hingga ikan raksasa bersisik baja yang bisa melahap apa saja, lautan zaman purba jauh lebih mengerikan dibandingkan sekarang.

Dalam artikel ini, kita akan berkenalan dengan delapan predator laut purba yang ukuran, kekuatan, dan cara berburu mereka membuat hewan modern tampak jinak. Nah, sudah siap bertemu makhluk-makhluk buas dari masa lalu? Langsung scroll ke bawah, ya!

1. Megalodon

ilustrasi Megalodon (commons.wikimedia.org/Oliver E. Demuth)

Kalau hiu putih besar saja sudah seram, bayangkan ada versi hiu lain yang ukurannya lebih panjang dari bus dan beratnya setara dengan sepuluh gajah. Megalodon, makhluk legendaris yang namanya sudah menjadi semacam ikon budaya berkat popularitas film ini panjangnya mencapai 18 meter. Dia memiliki rahang raksasa dengan lebar sekitar 2 meter, dipenuhi 5 baris gigi yang berjumlah sekitar 276 buah. Giginya setajam pisau dan dirancang khusus untuk mencengkram serta mengoyak mangsanya dengan kuat.

Sekitar 22 juta tahun lalu, Megalodon mengintai lautan subtropis dan beriklim sedang di Eropa, Afrika, Amerika, dan Australia untuk mencari mangsanya, seperti anjing laut, lumba-lumba, paus kecil, dan hiu lain. Beruntungnya Megalodon punah sekitar 3,6 juta tahun yang lalu, saat planet kita terjerumus ke dalam serangkaian zaman es yang panjang. Wah kalau dia masih hidup saat ini, apa yang akan terjadi, ya?

2. Mosasaurus

ilustrasi Mosasaurus (commons.wikimedia.org/Jonagold2000)

Kalau pernah nonton Jurassic World, pasti ingat adegan Mosasaurus loncat dari air dan melahap hiu dengan sekali gigit. Di dunia nyata, dia memang seganas itu! Mosasaurus bisa tumbuh lebih dari 15 meter dan punya rahang besar mirip buaya dengan gigi yang siap mencabik-cabik mangsanya. Bedanya, dia bukan dinosaurus, melainkan reptil laut yang harus naik ke permukaan untuk ambil napas seperti paus.

Sebagai penguasa lautan di masa Cretaceous akhir, Mosasaurus bukan picky eater. Ikan besar, cumi-cumi raksasa, bahkan sesama Mosasaurus pun bisa jadi korban. Laut di zaman itu beneran neraka buat mangsa-mangsanya, apalagi kalau udah ketemu monster satu ini.

3. Tylosaurus

ilustrasi Tylosaurus (commons.wikimedia.org/DiBgd)

Mirip Mosasaurus, tapi bedanya yang ini lebih lincah dan brutal. Tylosaurus adalah salah satu predator laut paling cepat di zamannya, dengan tubuh ramping sepanjang 14 meter membuat dia bisa bermanuver dengan mudah. Seramnya, Tylosaurus punya kebiasaan unik yaitu sebelum menggigit mangsa, dia akan menubrukkan moncongnya terlebih dahulu ke target, sampai membuat korbannya pusing baru akhirnya disantap.

Mengingat ukurannya, reptil laut ini dapat memangsa apa saja, termasuk hiu, cumi-cumi raksasa, kura-kura, dan reptil laut lainnya. Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa dia memakan dinosaurus. Tapi Tylosaurus mungkin memakan sisa-sisa dinosaurus yang sudah mati.

4. Dunkleosteus

ilustrasi Dunkleostus (livescience.com)

Kalau ikan zaman sekarang rata-rata punya sisik biasa, Dunkleosteus beda sendiri, tubuhnya dilapisi pelat baja alami. Jadi bisa dibilang dia sudah seperti tank hidup. Predator sepanjang 10 meter ini sebenarnya tidak punya gigi seperti hiu, tapi dia punya pelat tulang tajam di rahangnya yang berfungsi seperti gunting raksasa. Sekali menggigit, mangsanya langsung terpotong bersih.

Dunkleosteus mendiami laut dangkal yang hangat di sekitar Euramerica pada era Devon akhir sekitar 358 juta tahun yang lalu. Sama seperti naluri predator pada umumnya, dia bersedia memakan apa saja untuk memuaskan rasa laparnya, termasuk satu spesiesnya sendiri.

5. Livyathan Melvillei

ilustrasi Livyathan Melvillei (commons.wikimedia.org/Jaaproosart)

Paus zaman sekarang mayoritas tenang dan memakan plankton, tapi Livyathan Melvillei beda cerita. Paus pembunuh yang memburu spesies paus lain ini panjangnya bisa mencapai 18,5 meter dan berat hingga 50 ton. Sebagai nenek moyang dari paus sperma modern, ukuran Livyathan Melvillei memang lebih kecil, tapi jelas dia jauh lebih tangguh. Mulut Livyatan penuh dengan gigi-gigi besar, yang terbesar bahkan berukuran satu kaki panjangnya dan sekitar 4 inci lebarnya. Dengan ini dia bisa mencabik-cabik lawannya tanpa ampun.

Menariknya, Livyathan hidup di zaman yang sama dengan Megalodon. Jadi mereka mungkin sudah pernah bersinggungan di masa lalu. Bayangkan pertarungan dua monster ini di lautan purba, hiu raksasa lawan paus pemburu. Kalau menurut kalian kira-kira siapa yang akan menang?

6. Kronosaurus

ilustrasi Kronosaurus (commons.wikimedia.org/peter boer)

Namanya saja diambil dari nama dewa Titan dalam Mitologi Yunani yang memakan anak-anaknya sendiri, Kronos. Jadi sudah kebayang, kan, Kronosaurus sebuas apa? Predator yang hidup sekitar 112 juta tahun lalu ini konon panjangnya mencapai 10 meter. Meski disebut ganas, sebenarnya gigi Kronosaurus tidak terlalu tajam. Biasanya saat menyergap mangsa, dia akan menggigit dengan kuat lalu mengguncang mangsa hingga daging dan tengkoraknya tercabik.

Sayangnya, dibanding Mosasaurus yang lebih fleksibel dan mampu beradaptasi dengan perubahan lingkungan, Kronosaurus kurang beruntung. Saat kondisi lautan berubah dan persaingan makin ketat, dia kesulitan bertahan. Akhirnya, predator ganas ini punah lebih cepat, meninggalkan Mosasaurus sebagai penguasa lautan yang baru.

Lautan purba pernah dihuni predator-predator mengerikan yang bikin hiu zaman sekarang kelihatan jinak. Tapi sayangnya, kepunahan massal 66 juta tahun lalu menghapus mereka dari muka Bumi. Sekarang, mereka hanya bisa kita lihat lewat fosil, atau mungkin, masih ada yang bersembunyi di kedalaman laut yang belum terjamah? 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team