Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi mengerjakan matematika (pexels.com/Karolina Grabowska)

Saat bertemu bangun segitiga dengan salah satu sisi yang gak diketahui, Pythagoras adalah koentji. Namun, ada syarat-syarat tertentu agar rumus ini bisa digunakan. 

Rumus ini mungkin terdengar gak asing, sebab telah diperkenalkan bertahap sejak duduk di bangku sekolah dasar. Gulir sampai bawah, untuk belajar sama-sama rumus pythagoras dan contoh soal Pythagoras.

Apa itu rumus Pythagoras?

ilustrasi pytagoras (commons.wikimedia.org)

Teorema Pythagoras pertama kali tercatat di masa Babel dan Mesir Kuno. Masa itu dimulai sekitar 1.900 SM. Asumsi ini didasarkan pada tulisan yang termuat pada tablet Babilonia berusia 4.000 tahun yang bernama Plimpton 322, melansir situs Universitas California. 

Selain itu, penghitungan segitiga dengan panjang sisi 3, 4, dan 5 satuan panjang yang membentuk segitiga siku siku juga tercatat di sejarah lain. Salah satunya dalam Baudhayana Sulbasutra India. Bukti ini ditulis antara 800 dan 400 SM yang menyebutkan triple Pythagoras.

Namun, penggunaan cara hitung tersebut gak terkonsep hingga masa Yunani Kuno. Seorang filsuf dan ilmuwan bernama Pythagoras, mencetuskan teori yang akhirnya merujuk pada namanya, teorema Pythagoras. Sosok Pythagoras sendiri hidup di Pulau Samos, di Laut Aegea, masa 570-495 SM atau sekitar abad ke-6 sebelum Masehi.

Rumus Pythagoras

Editorial Team

Tonton lebih seru di