Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi sampah anorganik (pexels.com/SHVETS Productions)
ilustrasi sampah anorganik (pexels.com/SHVETS Productions)

Sampah anorganik adalah jenis sampah yang berasal dari bahan-bahan kimia yang sulit terurai. Contohnya, ada plastik, kaca, logam, keramik, dan lain-lain.

Dalam kehidupan sehari-hari, sampah anorganik menjadi masalah serius karena terus menumpuk. Sampah ini dapat menyebabkan pencemaran dan kerusakan lingkungan jika tidak dikelola dengan baik.

Oleh karena itu, sangat penting untuk memahami apa itu sampah anorganik, dampaknya, dan bagaimana cara menguranginya. Agar lingkungan tetap lestari!

Dampak sampah anorganik pada lingkungan

Ilustrasi sampah plastik (ANTARA FOTO/Irwansyah Putra)

Sampah anorganik dapat menyebabkan polusi pada lingkungan. Bahan-bahan kimia yang terkandung dalam sampah ini dapat mencemari udara, air, dan tanah, melansir Atlas Disposal. Dampaknya bukan hanya pada manusia, tetapi juga makhluk hidup lainnya, lho.

Polusi udara dapat menyebabkan penyakit pernapasan pada manusia dan hewan. Polusi air dapat merusak ekosistem air dan mempengaruhi kualitas air yang diminum. Polusi tanah dapat mengurangi kesuburan tanah dan mempengaruhi pertumbuhan tanaman.

Cara mengurangi sampah anorganik

ilustrasi daur ulang (freepik.com/freepik)

Salah satu cara untuk mengurangi sampah anorganik adalah dengan menggunakan produk yang dapat diurai oleh alam. Kamu bisa ke barang-barang, seperti kantong kertas, piring kayu, dan sedotan bambu. Hindari menggunakan bahan-bahan plastik sekali pakai, seperti gelas plastik dan bungkus kemasan makanan.

Selain itu, daur ulang sampah anorganik juga merupakan alternatif yang efektif dalam mengurangi sampah. Pisahkan sampah anorganik dari sampah organik dan kirim ke tempat daur ulang yang tersedia di lingkungan kamu. Salah satunya, Waste4Change.

Peran untuk mengurangi tumpukan sampah anorganik

Greenpeace dan kelompok masyarakat sipil menggelar aksi protes di sela gelaran W20 Danau Toba, Kabupaten Simalungun, Rabu (20/7/2022). (Dok: Greenpeace Indonesia)

Selain mengurangi penggunaan bahan-bahan anorganik secara pribadi, kamu juga dapat berpartisipasi dalam gerakan lingkungan. Ini penting untuk mengatasi masalah sampah anorganik. Kamu bisa bergabung dengan komunitas lokal yang aktif kampanye tentang pentingnya mengurangi sampah anorganik.

Selain itu, dukung pemerintah dalam melembagakan kebijakan tentang pengurangan sampah anorganik. Dukung regulasi terkait peraturan penggunaan bahan-bahan tertentu yang tidak ramah lingkungan.

Dampak sampah anorganik mungkin tidak terlihat, tetapi sangat bisa dirasakan. Kamu tentu tidak ingin lingkungan rusak, bukan?

Editorial Team