Dunia sains pada akhir abad ke-17 digemparkan oleh lahirnya sebuah cabang matematika yang revolusioner, yaitu kalkulus. Alat baru yang super canggih ini memungkinkan para ilmuwan untuk memahami perubahan, gerak, dan kurva dengan cara yang belum pernah terbayangkan sebelumnya. Namun, di balik penemuan hebat ini, tersimpan kisah persaingan sengit antara dua pemikir terhebat di zaman itu, Isaac Newton di Inggris dan Gottfried Wilhelm Leibniz di Jerman, yang sama-sama mengklaim sebagai penemu pertama.
Alih-alih menjadi sebuah kolaborasi indah, penemuan ini justru memicu kontroversi intelektual paling panas dalam sejarah. Pertarungan ini bukan sekadar adu gengsi pribadi, melainkan meluas menjadi perseteruan nasionalisme antara Inggris dan seluruh daratan Eropa. Bagaimana mungkin dua orang di tempat berbeda bisa menemukan hal yang sama secara bersamaan, dan siapa sebenarnya yang lebih dulu sampai di puncak penemuan ini? Kisah mereka adalah drama tentang kejeniusan, ambisi, kerahasiaan, dan tuduhan plagiarisme yang dampaknya terasa hingga kini.
