Katak dapat menjulurkan lidahnya yang panjang keluar dari mulutnya, ke udara, menangkap serangga, dan menariknya kembali ke dalam mulutnya.
Untuk menangkap mangsanya, mereka menggunakan lidah yang viskoelastis dan air liur yang tidak bersifat Newtonian. Kemampuan suatu zat untuk menjadi kental (tebal, lengket, dan seperti cairan) dan elastis (melar dan dapat memantul) disebut sebagai viskoelastisitas.
Air liur yang melapisi lidah katak bersifat “non-Newtonian”, yang berarti bahwa ketika tertekan, air liur tidak berperilaku seperti air atau cairan lainnya. Ketika diregangkan atau dikompresi, lapisan ini akan menebal, mencegah serangga melarikan diri setelah dicengkeram.
Lidahnya dapat menjulur hanya dalam hitungan milidetik, sering kali lebih cepat dari reaksi serangga. Proyeksi yang cepat ini didukung oleh otot-otot khusus yang bertindak seperti ketapel, menjulurkan lidah jauh melampaui mulut katak.
Setelah lidah bersentuhan, permukaannya mengeluarkan lendir yang berfungsi seperti lem, memastikan serangga melekat dengan aman. Lendir ini memiliki keseimbangan yang sempurna antara kelengketan dan kelenturan, sehingga katak dapat mempertahankan cengkeraman yang kuat pada mangsanya saat mencabut.
Penglihatan katak yang luar biasa memainkan peran penting dalam proses ini. Katak mampu mendeteksi dan melacak serangga yang bergerak cepat dengan sangat akurat, sehingga mereka dapat mengatur waktu serangan lidahnya dengan sempurna.
Setelah serangga tertangkap, lidah akan masuk kembali ke dalam mulut katak dengan mangsa yang telah terperangkap dengan aman.