Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi katak (pexels.com/Ross Co)

Intinya sih...

  • Lidah katak panjangnya bergantung pada spesies dan ukurannya
  • Katak dapat menjulurkan lidah viskoelastis yang berfungsi menangkap mangsanya
  • Evolusi lidah katak terkait dengan spesies serangga yang mereka makan

Lidah katak adalah bagian anatomi yang unik dan menarik. Spesies dan ukurannya menentukan panjang rata-rata lidahnya. Pada umumnya, panjang lidah katak sekitar sepertiga panjang tubuhnya.

Namun, beberapa katak memiliki lidah yang jauh lebih panjang atau lebih pendek dari ini. Pembahasan di bawah ini akan menjawab rasa ingin tahu mengenai anatomi katak dan bagaimana cara kerjanya dalam memangsa makanannya.

Bagaimana cara kerjanya?

Katak dapat menjulurkan lidahnya yang panjang keluar dari mulutnya, ke udara, menangkap serangga, dan menariknya kembali ke dalam mulutnya.

Untuk menangkap mangsanya, mereka menggunakan lidah yang viskoelastis dan air liur yang tidak bersifat Newtonian. Kemampuan suatu zat untuk menjadi kental (tebal, lengket, dan seperti cairan) dan elastis (melar dan dapat memantul) disebut sebagai viskoelastisitas.

Air liur yang melapisi lidah katak bersifat “non-Newtonian”, yang berarti bahwa ketika tertekan, air liur tidak berperilaku seperti air atau cairan lainnya. Ketika diregangkan atau dikompresi, lapisan ini akan menebal, mencegah serangga melarikan diri setelah dicengkeram.

Lidahnya dapat menjulur hanya dalam hitungan milidetik, sering kali lebih cepat dari reaksi serangga. Proyeksi yang cepat ini didukung oleh otot-otot khusus yang bertindak seperti ketapel, menjulurkan lidah jauh melampaui mulut katak.

Setelah lidah bersentuhan, permukaannya mengeluarkan lendir yang berfungsi seperti lem, memastikan serangga melekat dengan aman. Lendir ini memiliki keseimbangan yang sempurna antara kelengketan dan kelenturan, sehingga katak dapat mempertahankan cengkeraman yang kuat pada mangsanya saat mencabut.

Penglihatan katak yang luar biasa memainkan peran penting dalam proses ini. Katak mampu mendeteksi dan melacak serangga yang bergerak cepat dengan sangat akurat, sehingga mereka dapat mengatur waktu serangan lidahnya dengan sempurna.

Setelah serangga tertangkap, lidah akan masuk kembali ke dalam mulut katak dengan mangsa yang telah terperangkap dengan aman.

Penampilan lidah katak

ilustrasi katak (pexels.com/nastia)

Lidah katak adalah organ yang lembut, fleksibel, dan berotot yang secara khusus diadaptasi untuk menangkap mangsa. Tidak seperti lidah manusia, lidah katak biasanya lebar dan rata dengan permukaan yang lengket, sehingga memungkinkannya untuk menangkap serangga dan makhluk kecil lainnya secara efektif.

Dia melekat pada bagian depan mulut katak, bukan pada bagian belakang, yang memungkinkannya untuk membalik ke luar dengan cepat dan menjulur jauh ke luar mulut katak.

Lidah ini memiliki permukaan yang sedikit kasar yang dilapisi dengan lendir khusus yang sangat lengket, sehingga membantu memegang mangsa dengan aman.

Organ tersebut biasanya berwarna merah muda pucat atau berwarna daging, meskipun warna yang tepat dapat bervariasi tergantung pada spesiesnya.

Mengapa begitu panjang?

Evolusi lidah katak telah dikaitkan dengan spesies serangga yang mereka makan. Katak memiliki lidah yang panjang karena mangsa mereka biasanya adalah serangga yang bisa terbang.

Akibatnya, katak perlu menciptakan metode untuk menangkap serangga yang tidak mengharuskan mereka untuk menggerakkan tubuh mereka terlalu banyak karena mereka hanya mampu melompat.

Seekor hewan yang bisa terbang atau bahkan berlari mungkin bisa mengejar dan menangkap serangga dan menang, tetapi kebanyakan serangga terlalu cepat untuk ditangkap oleh katak yang melompat.

Lidah yang panjang memungkinkan mereka untuk menangkap serangga tanpa harus bergerak atau berusaha mengejar makanannya. Semakin panjang lidah katak, semakin besar kemungkinan ia akan menangkap mangsanya.

Seberapa cepat lidah katak?

ilustrasi katak (pexels.com/Dinujaya Munasinghe)

Katak adalah pemangsa serangga alami, dengan lidah yang menangkap mangsa dengan kecepatan yang luar biasa. Mereka menggunakan dua otot untuk melakukannya yakni retraktor dan pemanjang.

Lidah mereka dapat memanjang dan menangkap serangga dalam waktu sekitar 0,07 detik, yang lebih cepat daripada kedipan mata.

Otot retraktor lidah mereka juga bisa menarik kembali ke mulut mereka dengan kecepatan 12 kali percepatan gravitasi, yang lebih besar daripada percepatan gravitasi yang dialami astronot saat peluncuran roket.

Berikut adalah tiga katak dengan lidah yang panjang.

1. Katak banteng Afrika

katak banteng afrika (instagram.com/two_green_frogs)

Bullfrog Afrika atau katak banteng Afrika adalah spesies katak besar yang dapat tumbuh hingga 9 inci dan beratnya mencapai 2 kilogram. Kulitnya berwarna zaitun, dengan tenggorokan berwarna kuning hingga oranye. Jantan dari spesies ini juga lebih besar dari betina.

Pada ukuran dewasa, lidah mereka memiliki panjang sekitar 3 inci. African Bullfrog dapat hidup hingga 16 tahun dan memakan apa saja yang masuk ke dalam mulutnya, termasuk burung-burung kecil. Lidah mereka yang panjang juga digunakan untuk menangkap mangsa, seperti jangkrik, laba-laba, cacing dan ulat.

2. Bullfrog Amerika

Bullfrog amerika (commons.wikimedia.org/vastateparksstaff)

Bullfrog Amerika merupakan spesies asli dari sebagian besar Amerika Utara dan sering terlihat di rawa-rawa, kolam, danau, dan aliran sungai yang bergerak lambat.

Spesies ini dapat tumbuh hingga mencapai panjang 8 inci, menjadikannya katak terbesar di benua ini.

Katak ini memiliki rahang besar yang dapat terbuka cukup lebar untuk menelan mangsa hampir setengah dari panjang tubuhnya dan lidah yang sangat panjang, sekitar 2 inci.

Katak ini juga dikenal memangsa ular, katak, salamander, udang-udangan, dan hewan-hewan kecil lainnya yang bersentuhan dengannya.

3. Katak goliath

Katak goliath, yang dikenal sebagai spesies katak terbesar dan memiliki salah satu lidah katak terpanjang, berasal dari Afrika Barat dan kadang-kadang dipelihara sebagai hewan peliharaan.

Mereka dapat ditemukan di Kamerun, pesisir pantai, dan Guinea khatulistiwa. Spesies ini dapat tumbuh hingga 12 inci dan memiliki lidah sepanjang 3,5 inci, yang digunakan untuk menangkap mangsa.

Mereka mengkonsumsi berbagai macam hewan, termasuk serangga, laba-laba, mamalia kecil, bahkan amfibi lain seperti salamander, katak, dan kadal. Katak Goliath hidup di hutan hujan tropis di dekat rawa-rawa, sungai, dan anak sungai yang mengalir lambat.

Katak goliath bertelur di sungai yang dangkal dan kaya oksigen, tempat berudu menetas. Kecebong ini memakan tanaman air Dicraeia warmingii, sejenis rumput air, yang menjadi makanan utama mereka hingga dewasa.

Editorial Team