pexels.com/@startup-stock-photos
Berikutnya penelitian dialihkan ke bagian psychoneuroimmunology (PNI). PNI meneliti bagaimana stress kronis menumpuk sebagai respon terhadap faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi komunikasi antara otak dan sistem imunitas.
Hasil penelitian menunjukan, orang yang sangat cerdas memiliki kecenderungan untuk "intellectual overexcitabilites" dan hiper reaktif pada sistem saraf pusatnya. Di satu sisi, membuat orang dengan kecerdasan tinggi meningkatkan kesadaran yang dapat membantu pekerjaan kreatif dan artistik mereka. Faktanya, kemampuan kognitif menjadi salah satu aspek dari untuk menjadikan mereka memiliki kapasitas yang lebih luas dan mendalam untuk memahami lingkungan mereka.
Untuk memperjelas temuan mereka, Karpinski selaku anggota penelitian mengusulkan teori hiper otak/ hiper tubuh. Teori ini menyatakan, semua kenikmatan menjadi orang cerdas dikaitkan dengan "kelebihan gairah secara psikologis dan fisiologis, atau OE.
Konsep OE pertama kali dicetus oleh Kazimierz Dabrowski pada 1960-an. OE adalah reaksi intens yang luar biasa terhadap ancaman atau penghinaan lingkungan. Hal ini bisa mencangkup apa saja dari suara yang mengagetkan dan konfrontasi dengan orang lain.
Secara psikologis, OE mencangkup kecenderungan tinggi untuk merenung dan khawatir, sedangkan OE fisiologis muncul dari respon tubuh terhadap stres. Berdasarkan teori hiper otak/ hiper tubuh, kedua jensi OE ini banyak ditemui pada orang-orang cerdas dan berinteraksi satu sama lain dalam lingkaran setan yang menyebabkan disfungsi psikologis dan fisiologis.
Contohnya saja adalah orang cerdas dapat menanggapi komentar orang lain secara berlebihan, orang biasa jarang membayangkan hasil negatif terhadap kometar orang lain.
Untuk hiper-reaktivitas juga dapat menyebabkan depresi yang mendalam dan kesehatan mental yang buruk. Hal ini benar terjadi kepada penyair, novelis dan orang dengan kecerdasan verbal tinggi.
Respon emosional mereka yang intens terhadap lingkungan meningkatkan tendensi untuk khawatir dan cemas, yang keduanya menunjukan gangguan depresi dan gangguan kecemasan.