ilustrasi Bumi (pexels.com/Ricky Gálvez)
Satu hari menjadi semakin lambat, yaitu sekitar 1,7 milidetik setiap abad. Perubahan laju putaran Bumi terjadi secara bertahap dan sangat perlahan sehingga proses evolusi dapat beradaptasi dengan perubahan tersebut dari waktu ke waktu. Saking lambatnya, perubahan ini tidak akan terasa dalam kehidupan sehari-hari.
Selain hubungan antara Bumi dan Bulan, ada banyak faktor lain yang berkontribusi terhadap perlambatan rotasi Bumi:
- Bencana alam, seperti gempa bumi berkekuatan 8,9 magnitudo yang melanda Jepang pada 11 Maret 2011 mempercepat putaran Bumi hingga 1,8 mikrodetik.
- Tabrakan dengan asteroid juga dapat mengubah panjang hari dengan menerapkan torsi ke arah rotasi Bumi untuk membuatnya berputar lebih cepat.
- Perubahan iklim juga bisa memengaruhi waktu rotasi karena perubahan komposisi massa Bumi akibat mencairnya gletser, perubahan permukaan laut, dan aktivitas tektonik. Misalnya, jka es kutub mencair, rotasi melambat.
Intinya, semakin menjauhnya jarak Bulan dan Bumi akan membuat satu hari di Bumi menjadi 25 jam, tapi ini baru akan terjadi 200 juta tahun yang akan datang. Selain itu, perubahan waktu rotasi Bumi bukanlah hal yang baru. Ini sudah terjadi sejak awal Bumi terbentuk, tetapi perubahan laju rotasi terjadi sangat lambat sehingga kita tidak akan merasakannya.
Referensi
Earth.com. Diakses pada Agustus 2024. Earth is moving towards a 25-hour day as its rotation changes
Livescience. Diakses pada Agustus 2024. Have days on Earth always been 24 hours?
Mint. Diakses pada Agustus 2024. A day on Earth could mean 25 hours; moon drifting away. Here’s what it means for us
Times of India. Diakses pada Agustus 2024. Scientists predict Earth's day to extend to 25 hours as Moon drifts away