Laut Merah (instagram.com/jenya.rublevskaya)
Berbeda dengan namanya, Laut Merah tidak berwarna merah. Perairannya umumnya berwarna biru, mirip dengan banyak laut yang ada di dunia. Jadi kenapa disebut Laut Merah? Ada beberapa teori dan penjelasan yang selama ini diajukan oleh para ilmuwan.
Salah satu yang populer menyebut bahwa Laut Merah dikaitkan dengan fenomena musiman di mana jenis ganggang atau organisme mikroskopis tertentu berkembang biak dalam air dan memberi warna kemerahan pada laut.
Alga ini adalah Trichodesmium erythraeum. Kadang-kadang juga disebut “serbuk gergaji laut”, merupakan jenis cyanobacteria (bakteri air yang bertahan hidup melalui fotosintesis ) yang termasuk dalam kelompok ganggang biru-hijau, dan bertanggung jawab antara 60-80 persen konversi nitrogen di lautan, menurut NASA Earth Observatory.
T. erythraeum sangat produktif dan ditemukan di sebagian besar lautan tropis dan subtropis di dunia. Tanaman ini tumbuh subur di Laut Merah dan mengalami mekarnya bunga secara berkala, yang terjadi ketika terjadi pertumbuhan populasi yang pesat.
Ketika alga mati, air berubah warna menjadi coklat kemerahan karena alga yang mati menyebar ke seluruh permukaan laut.
Peristiwa alam tersebut mungkin terjadi di masa lampau sehingga laut ini diberi nama berdasarkan warna kemerahan yang terjadi saat musim tertentu.