Perjalanan Tupperware dimulai pada 1946 saat seorang ahli kimia, Earl Tupper, menciptakan kontainer dari polietilen untuk pertama kali. Produk ini ringan dan tidak mudah pecah. Sang ahli kimia membuat perabot yang terinspirasi dari desain kaleng cat rapat.
Pada 1947, majalah TIME bahkan menyebutkan barang temuan Earl Tupper ini sebagai plastik yang dapat menahan hampir semua hal. Bahkan, House Beautiful pun mengagumi desainnya yang sederhana, tetapi menarik, melansir How Stuff Works.
Meski sudah disorot media dengan apik, Tupperware dulu tidak laku di toko. Alasannya unik. Produk merek ini terlalu inovatif sehingga pelanggan kesulitan dan membutuhkan demonstrasi untuk memahami penggunaannya.
Melihat potensi Tupperware, Stanley Home Products mulai memamerkan produknya sebagai bagian dari pesta dagangan yang disebut Hostess Group Demonstrations. Di luar itu, popularitas Tupperware meroket setelah seorang ibu tunggal di Detroit memperkenalkannya.
Sosok tersebut adalah Brownie Wise yang kelak ditunjuk Earl Tupper menjadi general sales manager Tupperware. Wise memperkenalkan Tupperware berkat bakatnya sebagai tuan rumah pesta.
Dahulu, ibu rumah tangga sering menutupi piring sisa makanan dengan shower cap. Kemudian, Wise menekankan bahwa hal tersebut tidak lagi diperlukan. Sebab, ada wadah dari Tupperware yang bisa mengunci dan mengeluarkan udara dari wadah.
Ia bahkan mendemonstrasikan penggunaan Tupperware dengan membalikkan posisi wadah secara tertutup sehingga membuktikan bahwa alat makan tersebut tidak bocor. Selain itu, Wise juga menjatuhkan mangkuk plastik guna membuktikan ketahanannya.