ilustrasi kawah akibat meteor (unsplash.com/John Ballem)
Bumi telah mengalami banyak tubrukan meteor yang menyebabkan kerusakan. Untuk dampak yang dihasilkan tergantung seberapa besar meteor yang jatuh. Jika berukuran kecil biasanya ukurannya tidak berbahaya dan hanya membentuk lubang kecil di tanah atau merusak properti.
Berbeda jika berukuran besar, maka dampak kerusakannya juga besar. Tubrukan meteor besar dapat menciptakan kawah besar. Salah satunya adalah Kawah Meteorit Barringer yang terletak di gurun di utara Arizona, Amerika Serikat. Kawah ini berdiameter sekitar 1 kilometer dan terbentuk akibat tubrukan meteor logam besi-nikel berdiameter sekitar 50 meter yang terjadi sekitar 50.000 tahun lalu.
Selain itu, pada November 1954, seseorang yang tinggal di Amerika Serikat pernah mengalami luka memar parah. Hal ini terjadi akibat sebuah meteorit batu seberat 8 pon (3,6 kilogram) menghantam atap rumahnya. Lalu pada 2013, dunia kembali dikejutkan dengan meteor yang melesat melintasi langit Chelyabinsk, Rusia.
Meteoroid yang diperkirakan sebesar rumah itu masuk ke atmosfer dengan kecepatan lebih dari 18 kilometer per detik. Kemudian meledak di ketinggian sekitar 23 kilometer di atas permukaan bumi. Ledakan dahsyat itu melepaskan energi setara dengan 440.000 ton TNT, memecahkan kaca jendela di area lebih dari 500 kilometer persegi dan merusak bangunan.
Meteor mewakili beberapa material asli yang sangat beragam yang membentuk planet miliaran tahun lalu. Meteor sendiri punya tiga jenis, yakni besi, batu, batu-besi. Namun, sebagian besar meteor yang ditemukan adalah jenis meteorit besi.