ilustrasi ikan cupang (pexels.com/senoaji1989)
Meski ikan ini tangguh, tetap ada risiko bila perawatan gak konsisten, lho. Kita perlu memahami tanda bahaya agar bisa bertindak cepat. Berikut yang harus diwaspadai:
1. Gejala kekurangan oksigen
Ikan berenang di permukaan, mulutnya terbuka lebar seperti megap-megap, dan gerakannya lambat. Warna tubuh bisa memudar akibat stres. Ini tanda air harus segera diganti atau jumlah ikan dikurangi.
2. Lonjakan amonia dan nitrit
Amonia tinggi dapat merusak insang ikan dan membuatnya sulit bernapas. Nitrit menyebabkan darah gak mampu membawa oksigen. Gunakan test kit sederhana untuk mengecek kualitas air secara rutin.
3. Lingkungan terlalu kotor
Air yang berbau busuk atau keruh adalah tanda limbah menumpuk. Lingkungan kotor memicu pertumbuhan bakteri berbahaya dan parasit. Segera lakukan pembersihan dan penggantian air sebagian, ya.
4. Suhu air gak stabil
Perubahan suhu yang ekstrem bisa membuat ikan lemas atau shock. Usahakan suhu tetap stabil dengan menghindari paparan sinar matahari langsung atau suhu ruangan yang terlalu rendah.
5. Perilaku abnormal
Jika ikan sering berdiam di dasar, menggosokkan tubuh ke batu, atau tampak lesu, ini indikasi masalah kesehatan. Tindakan cepat seperti isolasi ikan sakit bisa menyelamatkan yang lain.
Kini kita tahu, kan, bahwa memang ada ikan yang bisa hidup tanpa aerator dan filter, berkat adaptasi unik seperti organ labirin, paru tambahan, atau kemampuan bernapas dari permukaan. Dengan memahami cara kerja dan kebutuhan ikan, kita bisa merawat mereka dengan lebih bijaksana, bukan hanya sekadar bertahan hidup, tapi juga hidup dengan baik dan bahagia.