Zaman Antroposen adalah periode geologis yang terjadi saat ini. Istilah ini pertama kali dicetuskan oleh ahli biologi Eugene Stoermer dan ahli kimia Paul Crutzen pada 2000. Mengapa disebut demikian? Yap, dampak dari aktivitas manusia yang semakin parah sejak Revolusi Industri ini ternyata belum pernah terjadi sebelumnya lho, terhadap planet Bumi.
Saat ini, perubahan iklim dan polusi akibat ulah manusia sangat memengaruhi lautan Bumi. Dikutip National Geographic, suhu permukaan laut naik dalam 30 tahun terakhir dibandingkan dengan periode lain yang tercatat dalam sejarah. Hal ini mengganggu arus laut, membuat badai lebih sering terjadi, dan memengaruhi kehidupan laut.
Seiring mencairnya gletser, permukaan laut juga naik pada tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya. Itulah sebabnya banjir sering terjadi di banyak tempat di dunia. Selain itu, adanya banyak polusi, air jadi semakin banyak menyerap karbon dioksida, yang membuat laut menjadi asam. Hal ini berdampak domino dengan memengaruhi karang dan banyak spesies laut lainnya.
Terakhir, masalah ini juga berdampak pada kita. Iya, manusia. Sebagaimana yang dilaporkan oleh Program Lingkungan PBB, sebagian besar oksigen yang kita hirup dihasilkan oleh lautan. Sementara itu, lautan sedang sekarat. Namun, semoga ini tidak menjadi akhir bagi planet kita.
Lautan sendiri menyimpan keanekaragaman hayati yang besar. Bahkan, manusia belum sepenuhnya menjelajahi lautan. Kita bisa bayangkan betapa luas dan dalamnya lautan. Nah, kalau begitu kita bahas saja lautan terluas di Bumi. Kira-kira lautan apa ya, yang memegang rekor tertinggi? Mari kita cari tahu!