Pada 1788, ada sebelas kapal Inggris berlayar ke perairan lepas Australia. Mereka siap untuk mendirikan penjara koloni. Enam dari kapal itu diisi oleh narapidana kelas kakap, tiga kapal lainnya membawa perbekalan, dan dua kapal membawa pengawal angkatan laut.
Menurut Sydney Living Museums, Armada Pertama tiba dan membangun permukiman. Para narapidana tinggal di tempat penampungan sementara, mereka dipaksa untuk menebang pohon, bertani, dan membangun infrastruktur. Beberapa tahun pertama, suku Aborigin menaruh kecurigaan terhadap mereka.
Suku Aborigin pun mulai menjaga jarak setelah ditimpa bencana wabah cacar yang mematikan. Pada tahun 1790, suku Aborigin menembak dan melukai komandan Armada Pertama karena tidak suka dengan kehadiran mereka.
Bertani di sana juga tidak semudah yang mereka bayangkan. Bahan makanan hasil bertani busuk dan dimakan tikus. Kekerasan pun terjadi.
Sementara itu, upaya untuk mencapai Tiongkok demi mencari pasokan gagal. Hal itu baru terjadi pada tahun 1792, ketika bangunan yang mereka kerjakan selesai. Segalanya mulai membaik. Meskipun adanya ancaman perang dan pemberontakan dari suku Aborigin di dekatnya.