Ilustrasi Kalender Cina (See page for author, CC BY 4.0 , via Wikimedia Commons)
Kalender Cina merupakan kalender yang menggabungkan bulan dan matahari, di mana satu tahun terdiri dari 12 bulan yang masing-masing memiliki 29 atau 30 hari, sehingga totalnya sekitar 354 hari atau 12 siklus bulan penuh. Untuk menyelaraskan dengan tahun matahari yang sekitar 365 hari, bulan tambahan (kabisat) ditambahkan pada kalender tersebut. Merujuk The Collector, Dinasti Shang (1600–1046 SM) mulai menggunakan penanggalan ini, ketika mengadakan upacara pengorbanan untuk menghormati para dewa dan leluhur di awal atau akhir tahun.
Meskipun jatuh di musim dingin, tahun baru dalam kelender ini lebih dikenal sebagai Festival Musim Semi di China. Ini dimulai pada "Awal Musim Semi" (hari pertama dari dua puluh empat periode yang berhubungan dengan perubahan alam), yang menandakan berakhirnya musim dingin dan dimulainya musim semi.
Masa Dinasti Tang, Song, dan Qing yang ditandai dengan kemajuan ekonomi dan budaya, semakin mempercepat perkembangan perayaan Festival Musim Semi. Menyalakan petasan, mengunjungi kerabat dan teman, serta makan dumpling menjadi bagian penting dari perayaan tersebut. Selain itu, aktivitas hiburan lainnya juga bermunculan, seperti menonton tarian naga dan singa selama Pesta Kuil dan menikmati pertunjukan lampion.