Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Unik tentang Kalender yang Belum Banyak Orang Ketahui

ilustrasi perhitungan waktu zaman kuno (pexels.com/Joel Zar)

Kalender adalah salah satu alat yang kita gunakan setiap hari untuk mengatur jadwal, menandai hari penting, atau sekadar melihat tanggal.

Tapi, tahukah kamu kalau kalender punya sejarah panjang dan fakta-fakta unik yang sering kali luput dari perhatian? Dari evolusi pengukuran waktu hingga tradisi yang masih relevan sampai sekarang, ada banyak hal menarik untuk dibahas tentang kalender.

Artikel ini akan mengajak kamu mengungkap lima fakta unik yang jarang diketahui orang tentang kalender. Yuk, simak sampai habis!

1. Kalender pertama berasal dari 2700 SM

ilustrasi perhitungan waktu zaman kuno (pexels.com/Nairod Reyes)

Kalender ternyata sudah ada sejak ribuan tahun lalu. Menurut catatan sejarah, sistem pengukuran waktu pertama kali ditemukan oleh bangsa Sumeria sekitar 2700 SM. Saat itu, kalender dibuat untuk membantu menentukan waktu panen dan masa pemerintahan.

Walaupun kalender Sumeria masih sangat sederhana, sistem ini menjadi fondasi kalender modern yang kita gunakan sekarang. Kalender awal mereka memiliki 12 periode yang terdiri dari 30 hari, menyerupai bulan dalam kalender kita. Sistem ini mengikuti siklus bulan, sehingga cocok untuk kebutuhan agrikultur.

2. Sebagian minggu 'menghilang' pada tahun 1582

ilustrasi gerhana (pexels.com/Drew Rae)

Pernah dengar cerita kalau ada tanggal yang ‘hilang’ dari kalender? Hal ini terjadi ketika kalender Julian digantikan oleh kalender Gregorian pada tahun 1582. Saat itu, untuk menyesuaikan kembali perhitungan waktu dengan siklus matahari, sepuluh hari dihapus begitu saja. Jadi, orang-orang yang hidup di tahun itu langsung melompat dari tanggal 4 Oktober ke 15 Oktober.

Perubahan ini dilakukan oleh Paus Gregorius XIII untuk memperbaiki kesalahan dalam kalender Julian yang menyebabkan pergeseran tanggal penting, seperti Hari Paskah. Namun, gak semua negara langsung menerima kalender Gregorian. Beberapa negara bahkan baru mengadopsinya ratusan tahun kemudian.

3. Sistem tahun kabisat sudah ada sejak 300 SM

ilustrasi peradaban Mesir (pexels.com/Arralyn)

Kamu pasti tahu kalau setiap empat tahun sekali, ada satu hari tambahan di bulan Februari yang disebut tahun kabisat. Sistem ini ternyata sudah digunakan sejak zaman Mesir Kuno pada abad ke-3 SM.

Mesir Kuno dikenal sebagai salah satu peradaban pertama yang mengamati pergerakan matahari untuk mengukur panjang tahun. Mereka menemukan bahwa satu tahun sebenarnya membutuhkan waktu 365,25 hari, sehingga mereka menambahkan satu hari ekstra setiap empat tahun untuk menyesuaikan kalender dengan siklus matahari. Sistem ini kemudian diadopsi oleh bangsa Romawi dan menjadi dasar kalender modern.

4. Rusia baru menggunakan kalender Gregorian pada tahun 1918

ilustrasi negara Rusia (pexels.com/Дмитрий Трепольский)

Kalau kamu mempelajari sejarah Revolusi Rusia, kamu mungkin tahu bahwa peristiwa tersebut disebut ‘Revolusi Oktober’. Tapi anehnya, menurut kalender Gregorian, revolusi itu sebenarnya terjadi pada bulan November. Ini karena Rusia masih menggunakan kalender Julian hingga tahun 1918, jauh setelah negara-negara lain beralih ke kalender Gregorian.

Setelah Revolusi Oktober, pemerintah Soviet memutuskan untuk mengganti sistem kalender agar selaras dengan negara-negara Barat. Akibatnya, rakyat Rusia ‘melompat’ dari tanggal 1 Februari langsung ke 14 Februari di tahun tersebut.

5. Nama-nama bulan gak sesuai dengan urutannya

ilustrasi kalender zaman dulu (unsplash.com/Europeana)

Pernah bertanya-tanya kenapa nama bulan seperti September, Oktober, November, dan Desember terdengar seperti angka tapi gak sesuai urutannya? Ini karena pada awalnya, kalender Romawi hanya memiliki 10 bulan, dimulai dari bulan Maret.

Nama-nama bulan ini merujuk pada angka dalam bahasa Latin:

  • September berarti bulan ketujuh,
  • Oktober berarti bulan kedelapan,
  • November berarti bulan kesembilan,
  • Desember berarti bulan kesepuluh.

Namun, sekitar tahun 700 SM, Raja Numa Pompilius menambahkan dua bulan baru, yaitu Januari dan Februari, di awal tahun. Perubahan ini menyebabkan urutan bulan bergeser, tetapi nama-namanya tetap dipertahankan.

Dari sejarah panjangnya hingga fakta-fakta unik yang mengejutkan, kalender memang lebih dari sekadar alat untuk melihat tanggal. Perubahan dan inovasi yang terus terjadi selama ribuan tahun membuktikan betapa pentingnya pengukuran waktu bagi kehidupan manusia.

Dengan memahami fakta-fakta ini, kamu jadi tahu bahwa kalender bukan hanya benda biasa, tapi juga saksi bisu perjalanan peradaban kita. Siapa tahu bahwa mungkin suatu hari nanti, kita akan melihat inovasi baru dalam sistem kalender yang lebih canggih?

 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
L A L A .
EditorL A L A .
Follow Us