ilustrasi Devil's Holes Pupfish (wikimedia.org/Olin Feuerbacher)
Umur Devil’s Hole Pupfish sangat pendek, yakni rata-rata hanya sekitar satu tahun saja. Dalam waktu yang singkat ini, mereka harus tumbuh, matang secara seksual, dan berkembang biak sebelum mati. Karena habitatnya kecil dan penuh tekanan, tingkat kematian sangat tinggi, terutama pada fase larva dan juvenil. Populasi mereka sering mengalami fluktuasi drastis: pada musim semi biasanya meningkat, lalu kembali menurun tajam saat musim panas atau kemarau panjang.
Dilansir laman National Park Service, populasi terendah yang pernah tercatat adalah hanya 35 ekor ikan pada 2013, menjadikannya salah satu populasi vertebrata terkecil di alam liar. Saat ini, ikan ini masuk dalam daftar merah IUCN dengan status Critically Endangered. Banyak ilmuwan menyebutnya sebagai “ikan paling langka di dunia.” Upaya konservasi seperti pembiakan di laboratorium dan monitoring intensif dilakukan untuk mencegah kepunahan total. Meski kecil dan nyaris tak terlihat, keberadaan mereka adalah simbol penting dari pelestarian spesies unik di planet ini.
Devil’s Hole Pupfish hidup dalam kondisi yang sangat terbatas dan rentan, menjadikannya salah satu spesies dengan populasi terkecil di dunia. Keberadaannya menunjukkan bagaimana spesies dapat bertahan dalam habitat yang sangat sempit dan spesifik, tapi juga mengingatkan kita akan kerentanan mereka terhadap perubahan lingkungan dan gangguan manusia. Oleh karena itu, penting untuk terus melaksanakan upaya konservasi yang fokus pada perlindungan habitat asli, pemantauan populasi secara rutin, serta penelitian yang mendukung pemahaman lebih baik tentang kebutuhan ekologis jenis ikan ini.