5 Spesies Ikan yang Dapat Menghasilkan Listrik, dari Belut hingga Pari

- Belut listrik mampu menghasilkan hingga 600 volt listrik sebagai alat pertahanan, serangan, dan navigasi di habitat air tawar gelap.
- Lele listrik dari Afrika mengandalkan sengatan listriknya untuk bertahan dan menyerang mangsa di lingkungan dengan visibilitas rendah.
- Pari torpedo dan Coffin Ray juga mampu menghasilkan listrik untuk melumpuhkan mangsa serta mempertahankan diri dari predator di habitatnya.
Di bawah laut, ada segelintir spesies ikan yang dikaruniai kemampuan luar biasa. Kemampuan ini sangat berguna bagi kelangsungan hidup mereka. Dengan tubuh yang dilengkapi organ elektrik, ikan-ikan ini bisa menyerang, bertahan, hingga berkomunikasi hanya dengan menggunakan aliran listrik.
Dalam ulasan ini, terdapat lima spesies ikan penghasil listrik yang paling dikenal di dunia sains. Mulai dari belut listrik yang mampu mengeluarkan hingga 600 volt, hingga ikan hantu hitam yang memanfaatkan sinyal listrik lemah untuk menavigasi dalam kegelapan. Yuk, simak kehebatan mereka dalam dunia nyata yang seolah berasal dari fiksi!
1. Belut listrik

Belut listrik adalah salah satu ikan yang mampu menghasilkan listrik. Meskipun dinamakan belut, spesies ini termasuk dalam keluarga ikan pisau. Belut listrik memiliki sel-sel yang disebut elektrosit. Melansir laman suchscience, sel-sel tersebut menumpuk di dalam organ, dan ketika aktif akan menghasilkan listrik.
Dengan kekuatan mencapai 600 volt, belut listrik dapat melumpuhkan mangsanya atau menakuti predator yang mengancamnya. Kemampuan ini juga dimanfaatkan untuk navigasi dan komunikasi di habitat air tawar yang gelap dan keruh. Adaptasi bioelektrik ini menjadikan belut listrik sebagai salah satu generator alami paling kuat di kingdom animal.
2. Lele listrik

Lele listrik adalah ikan air tawar asal Afrika yang memiliki kemampuan mengesankan dalam menghasilkan listrik. Organ elektriknya menyelimuti sebagian besar tubuhnya dan terdiri dari jutaan elektroplasma. Melansir laman ebsco, arus listrik yang dihasilkan berkisar antara 350 hingga 450 volt. Kemampuan ini bisa menyetrum berbagai mangsa.
Tidak seperti ikan lainnya, lele listrik sangat mengandalkan sengatan ini sebagai bentuk utama pertahanan dan serangan. Ikan ini hidup di lingkungan dengan visibilitas rendah, menjadikan kemampuan listrik sebagai alat bantu yang sangat efektif. Kemampuan bioelektriknya bukan hanya unik, tapi juga efisien dalam mendukung kelangsungan hidupnya di alam liar.
3. Pari torpedo

Pari torpedo termasuk dalam keluarga Torpedinidae, dan dikenal sebagai salah satu ikan bertulang rawan yang mampu menghasilkan listrik. Organ listriknya tersusun dari sel otot termodifikasi bernama elektroplak, yang mampu menghasilkan tegangan hingga 220 volt. Tegangan ini digunakan untuk melumpuhkan mangsa atau sebagai bentuk pertahanan diri.
Beberapa spesies pari torpedo ditemukan di Laut Mediterania dan Samudra Atlantik timur, dengan bergerak lambat di dasar laut sambil mengandalkan sengatan listrik untuk bertahan hidup. Keunikan inilah menginspirasi penamaan senjata bawah laut "torpedo" oleh angkatan laut. Kemampuan listrik pari torpedo menjadi alat yang sangat penting dalam kehidupannya.
4. Coffin Ray

Coffin Ray adalah spesies endemik Australia yang memiliki kemampuan menghasilkan sengatan listrik hingga 200 volt. Spesies ini ditemukan di perairan dangkal dekat pesisir, terutama di wilayah berpasir. Organ listriknya berasal dari jaringan otot yang termodifikasi, dan digunakan untuk melumpuhkan mangsa serta mempertahankan diri dari predator.
Pari ini biasanya menyergap mangsanya secara tiba-tiba dengan sengatan, kemudian menelan mangsa utuh. Meski tidak mematikan bagi manusia, sengatan dari Coffin Ray bisa menyebabkan rasa nyeri bagi penyelam yang tidak sengaja bersentuhan dengannya. Serangan mendadak dan kemampuan listriknya menjadikan Coffin Ray sebagai predator di habitatnya.
5. Black Ghost Knifefish

Black Ghost Knifefish adalah ikan penghasil listrik yang tidak menggunakan listrik untuk menyerang atau bertahan. Organ listrik di ekornya menghasilkan sinyal listrik tegangan rendah secara terus-menerus, dikenal sebagai EOD (Electric Organ Discharge). Sinyal ini tidak cukup kuat untuk melumpuhkan mangsa, tetapi sangat penting untuk elektrolokasi dan komunikasi.
Dengan memanfaatkan sinyal ini, ikan dapat menavigasi di perairan yang gelap atau keruh. Kemampuan ini juga digunakan untuk berinteraksi sosial antar sesama spesies. Meskipun tergolong sebagai ikan listrik lemah, spesies ini menunjukkan bahwa listrik tidak selalu digunakan untuk serangan, tetapi juga untuk sensasi dan persepsi lingkungan.
Dari belut listrik hingga ikan hantu hitam, kelima spesies ini menunjukkan betapa luar biasanya evolusi dalam dunia laut. Kemampuan menghasilkan listrik bukan hanya membantu mereka bertahan hidup, tetapi juga menunjukkan variasi fungsi biologis yang bisa dimiliki oleh satu jenis kemampuan.