ilustrasi permukaan laut (pixabay.com/EclipseChaser)
Sejak tahun 1992, lapisan es Greenland telah berkontribusi terhadap kenaikan permukaan laut global sekitar 14 mm. Penelitian menunjukkan bahwa angka ini bisa mencapai hingga 30 cm pada tahun 2100.
Dalam skala waktu ribuan tahun, para ilmuwan memperingatkan bahwa jika suhu global terus meningkat lebih dari 2°C di atas tingkat pra-industri. Risiko Bumi "terkunci" dalam skenario kenaikan permukaan laut sebesar 12 hingga 20 meter akan semakin besar.
Tahun ini, data dari layanan iklim European Copernicus menunjukkan bahwa 2024 menjadi tahun pertama di mana suhu rata-rata global melebihi 1,5°C. Angka ini di atas rata-rata pra-industri.
Temuan terbaru yang dipimpin oleh Universitas Durham diharapkan bisa membantu para ilmuwan menyempurnakan model prediksi perilaku lapisan es Greenland.
Temuan ini menegaskan bahwa percepatan pembentukan crevasse di lapisan es Greenland bukan sekadar fenomena lokal. Ini merupakan bagian dari tren pemanasan global yang lebih luas dengan dampak jangka panjang. Dengan meningkatnya suhu udara dan laut, ketidakstabilan es berpotensi mempercepat kenaikan permukaan laut.
Referensi
Chudley, Thomas R., Ian M. Howat, Michalea D. King, and Emma J. MacKie. “Increased Crevassing across Accelerating Greenland Ice Sheet Margins.” Nature Geoscience, February 3, 2025.
"Cracks in Greenland Ice Sheet growing more rapidly". Diakses pada Februari 2025. Durham University.