Sejarah dunia dipenuhi dengan peperangan. Perang Saudara Amerika Serikat dan Revolusi Bolshevik di Rusia, misalnya, menjadi segelintir sejarah kelam dunia. Selain itu, hadirnya kekejaman Nazi dalam Perang Dunia II membentuk pandangan baru betapa kejinya perang itu. Ada pula konspirasi terkait organisasi elite Freemasonry beserta nubuatnya.
Ditambah lagi, ada sebuah surat rahasia yang membahas bagaimana Perang Dunia III akan terjadi sedemikian rupa. Perang Dunia III ini digadang-gadang melibatkan peperangan antara Islam dan politik zionisme. Hal ini dilansir artikel The Sun pada 2016 dalam sebuah surat yang dikutipnya.
Anehnya, hal ini benar-benar terjadi ketika kelompok Hamas menyerang Israel pada Oktober 2023 lalu. Serangan ini adalah bentuk balasan Hamas terhadap Zionis yang telah lama merebut tanah Palestina dengan aksi kekerasan. Israel membalas dengan membombardir Gaza dan wilayah sekitarnya. Peristiwa ini menewaskan puluhan ribu warga sipil, termasuk perempuan dan anak-anak. Pertempuran ini pun masih terjadi hingga artikel ini dibuat.
Akan tetapi, kita tidak membahas masalah ini, melainkan seorang laki-laki bernama Albert Pike. Namanya mungkin tidak setenar tokoh-tokoh lain. Namun, di satu sisi, ia adalah seorang Jenderal Konfederasi AS dan pembela perbudakan kelahiran Boston, Amerika. Albert Pike pernah meminta lebih dari 2 ribu penduduk asli Amerika untuk mendaftar menjadi tentara Konfederasi AS selama Perang Saudara AS.
Selain itu, Albert Pike merupakan seorang filsuf, ahli hukum, orator, penulis, penyair, cendekiawan, dan tentara. Pike juga seorang libertine (tidak bermoral dan tidak memiliki rasa tanggung jawab), pengkhianat, tidak kompeten, dan bahkan pembunuh. Pasalnya, Pike terlibat dalam Freemasonry dan dikabarkan menjadi bagian dari Ku Klux Klan (KKK).
Lalu, yang tak kalah menggemparkan ialah surat yang ditulis Albert Pike pada 1871. Dalam surat tersebut, Pike meramalkan Perang Dunia I, II, dan III. Surat yang dimaksud ini dikutip dalam artikel News24 pada 2013 dan artikel The Sun pada 2016. Kedua media ini menyatakan bahwa sumber utama surat tersebut tidak diketahui secara pasti. Namun demikian, artikel serupa juga diedarkan The West Australian dan The Daily Mail. Memang benar, cerita ini terus bermunculan dalam beberapa artikel, tapi juga di twit, siniar, YouTube, dan banyak lagi. Mari, kita bahas!