ilustrasi menguji tanaman GMO (freepik.com/DC Studio)
Terdapat suatu anggapan bahwa tanaman GMO memiliki nilai gizi yang lebih rendah dibandingkan tanaman non-GMO. Namun, berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa tanaman GMO secara umum memiliki kandungan gizi yang setara atau bahkan lebih baik dibandingkan tanaman non-GMO. Teknologi GMO memungkinkan peneliti untuk memodifikasi tanaman agar lebih tahan terhadap kondisi ekstrem, seperti kekeringan atau serangan hama, tanpa mengorbankan nilai gizinya.
Sebaliknya, tanaman GMO justru dapat dirancang untuk meningkatkan nilai gizinya. Sebagai contoh, beras emas (Golden Rice) adalah salah satu tanaman GMO yang telah dimodifikasi untuk mengandung lebih banyak beta-karoten, yang merupakan sumber vitamin A. Tanaman GMO semacam ini dirancang untuk membantu mengatasi kekurangan gizi di berbagai negara berkembang, terutama di wilayah di mana makanan pokok kekurangan nutrisi tertentu.
Tanaman GMO sering kali menjadi topik perdebatan yang penuh dengan mitos dan informasi yang keliru. Padahal, teknologi ini telah membawa banyak manfaat, mulai dari meningkatkan hasil panen hingga mengatasi kekurangan gizi di berbagai belahan dunia. Dengan memahami fakta-fakta sebenarnya, kita dapat melihat bahwa tanaman GMO adalah salah satu inovasi dalam bidang pertanian modern yang bertujuan untuk mendukung kebutuhan pangan global secara berkelanjutan. Bagaimana menurutmu?