Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
pohon kelapa
pohon kelapa (commons.wikimedia.org/Zyra B. Hila)

Intinya sih...

  • Pohon pisang bukan pohon sejati, memiliki batang lunak dan sistem pertumbuhan berbeda.

  • Bambu bukan pohon sejati, berasal dari keluarga rumput-rumputan, batang berongga dan fleksibel.

  • Pohon kelapa sawit dan kelapa termasuk tanaman monokotil yang tidak memiliki batang berkayu.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Selain hewan, tanaman juga menjadi salah satu makhluk hidup yang sangat dekat dengan kehidupan manusia. jenis-jenis tanaman ada banyak dan biasanya tanaman yang tinggi sering disebut sebagai pohon. Namun, tak semua tanaman yang tinggi merupakan pohon, lho.

Justru, ada beberapa "pohon palsu" yang ternyata merupakan jenis tanaman lain. Contohnya, pohon pisang sebenarnya bukan termasuk jenis pohon. Pohon kelapa dan sawit juga bukan pohon, sebab keduanya memiliki klasifikasi yang berbeda. Nah, apa kamu tidak bisa membedakan pohon palsu dan pohon sejati? Maka dari itu, mari simak pembahasan berikut.

1. Pohon pisang, sistem pertumbuhannya berbeda dengan pohon sejati

pohon pisang (commons.wikimedia.org/Rasheedhrasheed)

Dilansir ArborTrue, sebenarnya pohon pisang bukanlah pohon sejati. Justru, pohon pisang memiliki kekerabatan yang dekat dengan beberapa tanaman obat seperti jahe. Sama seperti tanaman obat, pohon pisang memiliki batang yang lunak, sangat berbeda dengan pohon sejati yang memiliki batang berkayu. Selain itu, sistem pertumbuhan pohon pisang juga berbeda dengan pohon sejati.

Walau begitu, pohon pisang sering disebut sebagai pohon karena ukurannya yang besar. Lebih lanjut, penyebutan pisang atau pohon pisang sendiri merujuk pada tanaman yang berasal dari genus Musa. Saat ini, pohon pisang sudah didomestikasi oleh manusia. Oleh sebab itu, pisang yang biasa kita makan merupakan pisang domestik yang sangat berbeda dengan pisang liar yang hidup di alam.

2. Bambu berasal dari keluarga rumput-rumputan

bambu (commons.wikimedia.org/白士 李)

Laman Britannica menjelaskan kalau bambu merupakan tanaman berukuran besar yang berasal dari keluarga rumput-rumputan. Jadi, walau banyak yang menyebut bambu sebagai pohon bambu, sebenarnya bambu bukanlah pohon sejati. Jika diperhatikan, bambu dan pohon juga sangat berbeda. Contohnya, bambu punya batang berongga, bersegmen, dan bambu tidak memiliki banyak cabang.

Tercatat, bambu berasal dari subfamili Bambusoideae dan terdiri atas 1,400 spesies. Uniknya, walau bukan merupakan pohon bambu punya manfaat yang sama dengan pohon. Contohnya, di saat rumput lain punya batang yang lunak batang bambu sangat keras. Alhasil, batang bambu bisa dijadikan kursi, meja, hingga pondasi rumah. Kemudian, batang bambu juga fleksibel dan bisa dijadikan kerajinan.

3. Pohon kelapa sawit merupakan monokotil dan masuk leuarga rumput-rumputan

pohon kelapa sawit (commons.wikimedia.org/Alejandro Bayer Tamayo)

Secara umum, pohon kelapa sawit merujuk pada tanaman yang berasal dari genus Elaeis. Secara luas, pohon kelapa sawit memang disebut sebagai pohon berkat ukurannya yang besar, daunnya yang lebat, dan batangnya yang keras. Namun, laman Musim Mas menerangkan kalau pohon kelapa sawit bukan pohon sejati. Sama seperti bambu, pohon kelapa sawit berkerabat dekat dengan rumput.

Pohon kelapa sawit merupakan tanaman monokotil sementara pohon sejati merupakan tanaman dikotil. Sistem akar yang dimiliki pohon kelapa sawit juga sangat berbeda dengan pohon sejati. Dalam hal ini, pohon kelapa sawit punya akar serabut sementara pohon sejati punya akar tunggang. Gak cuma itu, pohon kelapa sawit tidak memiliki batang berkayu.

4. Pohon kelapa juga monokotil yang tidak memiliki batang berkayu

pohon kelapa (commons.wikimedia.org/Sreeraj PS)

Cocos nucifera atau pohon kelapa merupakan salah satu pohon paling bermanfaat bagi manusia. Bayangkan saja, semua bagian dari pohon kelapa bisa dimanfaatkan. Secara spesifik, daunnya bisa ditenun, dijadikan sapu, dan dijadikan bahan bakar. Kemudian, buahnya bisa dimakan dan dijadikan alat rumah tangga. Terakhir, batangnya bisa dijadikan perabotan seperti kursi dan meja.

Walau sangat bermanfaat dan sering disebut pohon, ternyata pohon kelapa bukan termasuk pohon sejati, lho. Sama seperti pohon kelapa sawit, pohon kelapa merupakan tanaman monokotil yang tidak memiliki batang berkayu, punya akar serabut, dan merupakan spesies tanaman palem. Lebih lanjut, laman gardenia juga menjelaskan kalau pohon kelapa tidak memiliki cabang pohon sejati.

5. Pohon sagu termasuk tanaman palem yang berbeda dengan pohon sejati

pohon sagu (commons.wikimedia.org/Paul Harrison)

Sama seperti pohon kelapa dan kelapa sawit, Metroxylon sagu atau pohon sagu merupakan tanaman monokotil. Karena hal tersebut, laman The Spruce menerangkan kalau pohon sagu bukan termasuk spesies pohon sejati. Sebaliknya, ia merupakan tanaman palem yang memiliki banyak perbedaan dengan pohon sejati. Dalam hal ini, penamaan pohon yang disematkan pada pohon sagu hanya merujuk pada ukurannya yang besar, batangnya yang tebal, dan daunnya yang lebat. Terakhir, populasi pohon sagu sangat melimpah di benua Asia.

Hanya karena ukurannya yang besar, bukan berarti suatu tanaman bisa disebut sebagai pohon. Justru, klasifikasi pohon merujuk pada ciri fisik, taksonomi, bentuk biji, bentuk akar, hingga bentuk batangnya. Maka dari itu, untuk mengklasifikasikan tanaman sebagai pohon sejati kamu harus mencermati banyak hal. Jika hanya dilihat sekilas, kamu bisa salah mengidentifikasi suatu tanaman sebagai pohon.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team