Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Rusa (pexels.com/Steve)
Rusa (pexels.com/Steve)

Intinya sih...

  • Rusa memiliki siklus pertumbuhan tanduk yang unik

  • Tanduk rusa tumbuh kembali setelah musim kawin berakhir

  • Hanya rusa jantan yang memiliki tanduk karena dipengaruhi oleh kadar testosteron

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Sebagai makhluk eksotis penghuni hutan, rusa menyimpan fenomena penuh misteri yang hingga saat ini masih mengundang tanda tanya besar. Dengan ciri khas mahkota kokoh yang membingkai kepalanya, ternyata tanduk-tanduk yang melengkung tajam itu tak selamanya permanen di atas sana. Saat waktunya tiba, tanduk tersebut akan rontok dengan sendirinya, tidak ada yang bisa mencegah termasuk rusa si pemiliknya sendiri.

Adanya artikel ini kita akan membahas lebih dalam seputar tanduk rusa yang selalu rontok dan tumbuh kembali, berikut fakta lengkapnya!

Memahami lebih dalam siklus pertumbuhan tanduk rusa

ilustrasi rusa (pexels.com/Pixabay)

Rusa merupakan mamalia ruminansia, secara fisik rusa tidak memiliki gigi seri bagian bawah, namun mempunyai 32-34 gigi, berkuku, berjari genap. Secara sosial rusa hidup berkelompok dan berkumpul untuk merumput di sana.

Rusa populer dengan ciri khas tanduknya yang kokoh. Tanduk tersebut terbentuk dari jaringan tulang atau pedicel yang berawal dari bungkul di kepala. Kemudian terus berkembang dan dibungkus oleh velvet yang dihubungkan dengan pembuluh darah. Diketahui butuh waktu 3 sampai 5 bulan agar tanduk tumbuh sempurna. Saat musim kawin tiba, tanduk yang tumbuh menjulang ini akan tanggal dan tumbuh tanduk yang baru lagi. Tanduk rusa digunakan untuk berkelahi di antara rusa-rusa dan untuk mempertahankan diri dari predator.

Mengapa tanduk rusa bisa rontok dan tumbuh lagi?

Rusa (pexels.com/lakshmikanth)

Salah satu kemampuan unik yang dimiliki rusa ialah mampu merontokkan tanduknya yang selama ini menjadi kebanggan layaknya mahkota. Fenomena ini terjadi setiap tahun dan dikenal sebagai antler shedding, yang merupakan bagian dari siklus hidup rusa dan berfungsi dalam kelangsungan hidup mereka.

Bukan sekadar hiasan kepala, tanduk rusa berfungsi sebagai alat bertarung, menarik pasangan, dan bagian pertahanan diri dari serangan predator. Sifatnya tidak permanen, karena saat musim kawin berakhir, tanduk-tanduk ini tidak dibutuhkan lagi. Setiap tahun, rusa akan melepaskan tanduknya secara alami dan tumbuh kembali, regenerasi yang sudah dibentuk oleh lingkungan mereka. Saat musim dingin berlangsung dan siang hari tiba, kadar testosteron menurun dan rusa melepaskan tanduknya.

Benarkah hanya rusa jantan yang memiliki tanduk?

Rusa (pexels.com/bibhukalyan)

Jika diperhatikan tidak semua rusa memiliki tanduk, lalu benarkah hanya jantan saja yang dianugerahi tanduk? Benar sekali, hanya rusa jantan yang memiliki tanduk dan tidak dengan rusa betina. Hal ini dikarenakan tanduk akan tumbuh karena ada testosteron, yang mana testosteron itu hanya dimiliki rusa jantan. Testosteron pada rusa jantan berperan untuk proses pertumbuhan tulang tanduk.

Itu dia fakta menarik seputar tanduk rusa. Bisa dibilang tanduk rusa rontok dan tumbuh kembali karena musim kawin telah berakhir dan kadar testosteron menurun. Lebih dari itu, hanya rusa jantan lah yang memiliki mahkota berupa tanduk.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team