Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
theartcareerproject.com

Tsunami biasanya dihasilkan oleh gempa bumi dahsyat di bawah badan air yang besar. Peristiwa seismik ini menciptakan gelombang yang lebih kompleks daripada ketika angin meniup permukaan air.

Gelombang itu dapat melakukan perjalanan ratusan mil per jam hingga mencapai air dangkal dan garis pantai. Gelombang yang dashyat ini, saat mencapai daratan, akhirnya mampu menyebabkan begitu banyak kerusakan dan korban jiwa.

Saat tsunami terjadi, yang selalu disarankan untuk dilakukan adalah lari dan pergi ke dataran yang tinggi. Namun bagaimana jika bencana itu terjadi di tengah malam dan tidak ada seorangpun yang punya cukup waktu untuk pergi?

Badan Penanggulangan Bencana Federal milik Amerika atau biasa yang disingkat FEMA memiliki sebuah Pedoman Desain Struktur untuk Evakuasi Vertikal dari Tsunami. Ini beberapa di antaranya:

1. Buat bangunan dari beton

maxi.co.uk

Beberapa arsitek di Jepang menyatakan bahwa bangunan dari kayu lebih tahan gempa bumi karena sifatnya yang lebih lentur, namun hal itu membuat bangunan tersebut sangat rawan jika terkena tsunami. FEMA menghimbau agar membangun gedung dengan beton bertulang. Alih-alih menggunakan kayu, meskipun konstruksi kayu lebih tahan terhadap gempa bumi.

Struktur beton bertulang atau kerangka baja direkomendasikan untuk struktur evakuasi vertikal. Struktur evakuasi vertikal menyediakan sarana untuk menciptakan area perlindungan bagi masyarakat, di mana evakuasi keluar dari zona genangan tsunami tidak memungkinkan.

2. Buat desain struktur yang memiliki ruang untuk membiarkan air mengalir.

Editorial Team

Tonton lebih seru di