Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
gambar Topan Wanda dan kerusakannya
gambar Topan Wanda dan kerusakannya (commons.m.wikimedia.org/Tenbeens | commons.m.wikimedia.org/United States Weather Bureau)

Intinya sih...

  • Topan Ragasa terbentuk di Samudra Pasifik Barat dengan kecepatan angin 265 km/jam. Bencana ini menyebabkan kerusakan parah di Filipina, Taiwan, dan Hongkong.

  • Topan Nina pada 1975 menyebabkan banjir paling parah sepanjang sejarah Tiongkok dengan lebih dari 229 ribu jiwa melayang dan kerugian mencapai 1,2 miliar dolar Amerika (Rp20,1 triliun).

  • Topan Wanda pada 1962 menyebabkan kematian lebih dari 11 ribu orang dan puluhan kapal di laut tenggelam atau hanyut ke daratan.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Baru-baru ini, dunia dibuat waspada dengan kemunculan Topan Ragasa. Disebut sebagai badai terkuat di dunia tahun ini, Topan Ragasa terbentuk di Samudra Pasifik Barat minggu lalu. Statusnya berubah menjadi topan super dengan kecepatan angin 265 km/jam pada Senin tanggal 22 September 2025. Di Filipina, Taiwan, dan Hongkong, badai ini menyebabkan kerusakan parah. Terutama di Taiwan, badai menyebabkan meluapnya air danau, merusak sejumlah infrastruktur, hingga menewaskan setidaknya 14 orang dan hilangnya 152 orang. 

Topan kemudian tiba di Tiongkok bagian selatan pada Rabu, 24 September 2025. Pemerintah setempat terpaksa mengevakuasi lebih dari 2 juta warga. Bicara soal topan atau badai, ini bukan pertama kalinya Daratan China harus berhadapan dengan topan besar. Pada masa lalu, negara ini juga mengalami beberapa topan paling mematikan. Berikut daftarnya!

1. Topan Nina

gambar jalur Topan Nina (commons.m.wikimedia.org/Sanoxel_2.0)

Topan Nina merupakan topan paling mematikan ketiga sepanjang sejarah dunia. Topan ini terbentuk di Laut Filipina pada 30 Juli 1975 dan dengan cepat berubah menjadi topan super yang mengerikan. Ketika tiba di Taiwan pada 4 Agustus 1975, kekuatan anginnya sudah mencapai 240 km/jam. Gak berhenti sampai di situ, Topan Nina kemudian melintasi Selat Taiwan dan tiba di Provinsi Henan, Tiongkok, sehari hari setelahnya.

Akibatnya, hujan deras melanda wilayah tersebut selama 3 hari berturut-turut. Puncaknya, air yang meluap membuat Bendungan Shimantan dan Banqiao retak, lalu jebol. Hal ini menyebabkan banjir paling parah sepanjang sejarah Tiongkok. Gak tanggung-tanggung, lebih dari 229 ribu jiwa melayang dengan kerugian diperkirakan mencapai USD 1,2 miliar (Rp20,1 triliun).

2. Topan Wanda

gambar Topan Wanda dan kerusakannya (commons.m.wikimedia.org/Tenbeens | commons.m.wikimedia.org/United States Weather Bureau)

Belasan tahun sebelum Topan Nina melanda Tiongkok, negara ini lebih dulu diterjang Topan Wanda pada 1962. Terbentuk di Samudra Pasifik pada 27 Agustus 1962, Topan Wanda bergerak melalui Selat Luzon dengan kecepatan 162 mil per jam atau sekitar 260 km/jam. Topan ini tiba di Hongkong pada 2 September 1962 dan meluas hingga ke Makau dan Tiongkok.

Berlangsung selama 6 hari, Topan Wanda menyebabkan kematian lebih dari 11 ribu orang, 20 ribu orang kehilangan tempat tinggal, dan puluhan kapal di laut tenggelam atau hanyut ke daratan. Sampai saat ini, belum dipastikan berapa total kerugian dari musibah tersebut. Namun, para ahli memperkirakan totalnya mencapai jutaan dolar.

3. Topan Saomai

gambar Topan Saomai (nasa.gov)

Nyaris 20 tahun yang lalu, China diterjang topan yang gak kalah mengerikan. Terbentuk pada 4 Agustus 2006, orang China menyebut bencana ini dengan nama Topan Saomai. Pada 6 Agustus 2006, Topan Saomai tiba di Provinsi Zhejiang dan Fujian sebagai super topan yang membawa hujan deras dan angin superkencang. Di Zhejiang, kecepatan angin mencapai 245 km/jam, sedangkan di Fujian kecepatannya mencapai 273 km/jam.

Gak menunggu waktu lama, angin kencang dan curah hujan tinggi ini memicu terjadinya bencana besar. Topan Saomai sendiri baru mulai reda sekitar 11 Agustus 2006. Bencana ini menyebabkan kematian bagi 456 orang penduduk, menghancurkan 54 ribu bangunan hancur, menyapu banyak desa, hingga membuat lebih dari satu juta penduduk lainnya terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman.

4. Topan Mangkhut

gambar Topan Mangkhut (commons.m.wikimedia.org/VIIRS image captured by NOAA’s Suomi NPP satellite)

Dua belas tahun setelah Topan Saomai, Daratan China kembali diterjang topan. Dikenal dengan nama Topan Mangkhut, topan satu ini memang bukan yang paling mematikan. Namun, dengan kecepatan 205 km/jam, topan ini merupakan salah satu topan terdahsyat yang pernah terjadi di wilayah tersebut.

Topan Mangkhut sendiri terbentuk di Samudra Pasifik Utara dan Barat, sekitar 2.330 km sebelah timur Guam pada 7 September 2018. Empat hari setelahnya, topan ini berubah menjadi topan super dan tiba di Taishan, Guangdong, lengkap dengan hujan deras serta angin kencang. Akibat dari topan ini, setidaknya 82 orang dinyatakan meninggal dunia, 138 orang lainnya terluka, hingga 15 ribu rumah penduduk pun ikut ambruk terkena sapuan angin dan terbawa arus air.

Dibandingkan dengan negara lain, China memang merupakan salah satu negara yang cukup sering diterpa topan. Itu karena lokasi China sendiri berbatasan langsung dengan Samudra Pasifik. Laut China Selatan pun menjadi tempat siklon tropis sering terbentuk. Topan sendiri sebetulnya bisa terjadi kapan saja, tetapi puncaknya biasa terjadi pada akhir musim panas hingga awal musim gugur.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorYudha ‎