ilustrasi kapas (pexels.com/Magda Ehlers)
Pembuatan uang tak hanya mencetak gambar di atas kertas. Perlu ketelitian dan teknologi agar tidak mudah ditiru. Bahan yang digunakan juga tak sembarang karena dipilih secara khusus agar tidak mudah rusak dan tahan lama. Untuk itu, setiap negara di dunia memiliki bahan berbeda sesuai dengan kebijakan masing-masing.
Dikutip dari Bureau of Engraving and Printing, uang kertas dolar Amerika terbuat dari 25 persen linen dan 75 persen katun dengan serat merah serta biru. Sementara, berdasarkan Bank of England, pound sterling terbuat dari polimer yang tahan terhadap kelembapan dan kotoran. Beda pula di China, dikutip dari China Global Television Network, renminbi terbuat dari kertas katun dengan tanda air.
Lain lagi kalau rupiah, mata uang Indonesia yang terdiri dari logam dan kertas. Dikutip dari Bank Indonesia, uang kertas yang ada di masyarakat terbuat dari serat kapas. Sementara, uang logam rupiah terbuat dari aluminium dan nikel. Namun, Bank Indonesia juga pernah mengeluarkan uang logam dari emas atau perak untuk memperingati hari dan tokoh bersejarah.